Berita

Gelar MFC 2015, Kota Malang Go International

Klojen, MC – Penyelenggaraan Malang Flower Carnival (MFC) 2015 berlangsung sangat meriah dengan diikuti 157 peserta, Minggu (23/8). Kostum yang berasal dari bahan daur ulang ini terlihat unik dan glamor karena dikemas dan disajikan secara apik oleh semua peserta.

Peserta MFC 2015 tampil glamor dan memukau, Minggu (23/8)
Peserta MFC 2015 tampil glamor dan memukau, Minggu (23/8)

Gelaran MFC berhasil membawa nama Kota Malang ke dunia internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Malang ditunjuk untuk mewakili Indonesia di ajang internasional. Misalnya saja ke negara Hong Kong, Jepang dan Cina, yang kesemuanya Kota Malang juga mendapat penghargaan The Best Performance.

Selain itu, dengan adanya ajang (MFC) ini juga mendongkrak kunjungan wisata ke Kota Malang hingga sepuluh persen. Ke depan Kota Malang akan terus menggencarkan event-event seni budaya sehingga akan terus meningkatkan kunjungan wisata.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si kepada wartawan setelah gelaran MFC 2015. Menurutnya, untuk penyelenggaraan kali ini memang sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena banyak melibatkan peserta dari kalangan anak-anak.

“Kami sengaja melibatkan anak-anak, sehingga ketika ada event untuk kalangan dewasa, mereka sudah siap dan bisa mengikutinya. Ke depan kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan,” imbuh Ida, Minggu (23/8).

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata RI, Tazbir, SH, M.Hum yang hadir dalam acara ini mengatakan jika pihaknya sangat bangga dengan Kota Malang. “Seni budaya kota (Malang) ini sudah dikenal sejak zaman Belanda, dan hal ini salah satunya dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah,” bebernya.

Sesuai program Kementerian Pariwisata, dalam meningkatkan kunjungan wisata tiap daerah memang harus mempunyai potensi unggulan yang bisa dijual. “Tidak hanya di level nasional, tapi juga di mata internasional daerah menjadi ujung tombak,” jelas Tazbir.

“Jika daerah mempunyai nilai jual tinggi khususnya di dunia pariwisata, maka tidak hanya masyarakat sekitar saja, warga negara asing yang kebetulan ada di suatu daerah juga bisa menikmatinya. Kami berharap nantinya orang luar negeri sengaja datang ke suatu daerah untuk melihat seni budaya,” pungkas Tazbir. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content