Berita

Wawali Sutiaji Berdialog Dengan Dewan Pendidikan Kota Malang

Klojen (malangkota.go.id) – Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji berdialog dengan Dewan Pendidikan Kota Malang di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, Rabu (22/2). Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM, Wawali Sutiaji memimpin acara dan diikuti oleh tujuh orang anggota Dewan Pendidikan Kota Malang yang diketuai oleh Mistaram.

Wakil Walikota Malang Drs. H. Sutiaji membicarakan berbagai hal dengan Dewan Pendidikan Kota Malang

Dalam dialog itu Wawali Sutiaji menampung berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Dewan Pendidikan Kota Malang dalam menjalankan tugas sehari-hari. “Saya berharap melalui forum ini kita dapat memperoleh solusi dari berbagai permasalahan di dunia pendidikan Kota Malang seperti pelaksanaan full day scholl, Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah_red) dan lain sebagainya,” harap Sutiaji.

Disamping itu, Sutiaji juga meninjau implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah di Kota Malang utamanya terkait penggalangan dana yang telah diatur dalam peraturan tersebut. 

“Dalam Permendikbud ini disebutkan, Komite Sekolah melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. Penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya berbentuk bantuan dan atau sumbangan, bukan pungutan, bunyi Pasal 10 ayat (2) Permendikbud ini,” terang Sutiaji.

Namun ditegaskan dalam Permendikbud ini, bahwa Komite Sekolah harus membuat proposal yang diketahui oleh sekolah sebelum melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat. Selain itu hasil penggalangan dana harus dibukukan pada rekening bersama antara Komite Sekolah dan sekolah.

Pada kesempatan itu, Sutiaji juga membahas tentang kesiapan Kota Malang dalam menjalankan kebijakan full day scholl di sekolah-sekolah, termasuk sarana dan prasarana yang ada. “Hal itu perlu kita perhatikan karena baik buruknya generasi muda ditentukan melalui pendidikannya dan daerah punya tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content