Kedungkandang (malangkota.go.id) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang menyalurkan bantuan bibit kepada kelompok tani, TP PKK, dan masyarakat di RW 2 Kelurahan Sawojajar, Senin (11/12).
Bantuan bibit sayur, buah, tanaman pakan ternak, pupuk dan juga media tanam tersebut diserahkan oleh Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Dra. Rr. Andayoen Sri Apriana, M.AP.
Andayoen mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan agar warga masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang dimilikinya untuk melakukan kegiatan pertanian seperti halnya menanam berbagai macam tanaman yang bermanfaat.
“Selain bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, hari ini juga kami serahkan bantuan 10.000 bibit tanaman dari pengelola DAS Brantas,” ungkap Andayoen, Senin (11/12).
Berbagai bantuan yang disalurkan antara lain benih sayur, cabai rawit, seledri, kubis, bayam, kangkung, sawi manis, tanaman ubi jalar, bibit bawang merah, mangga, stroberi, serta tambulampot. Ini masih ditambah dengan penyerahan bibit indukan ayam kampung, bibit lele, beserta dengan pakan konsentrat ayam dan pakan untuk ikan lele.
Beberapa kelurahan di Kota Malang yang mendapatkan bantuan antara lain Kelurahan Karangbesuki (KWT Cemara Hijau), Kelurahan Mojolangu (Kelompok PKK RW 7), Kelurahan Purwodadi (KWT RW 12), Kelurahan Rampalcelaket (Kelompok Tani Puspa Kusuma) dan Kelompok Tani Maju, Kelurahan Sawojajar (KWT Melati), Kelurahan Merjosari (PKK RW 11).
Selain itu juga diserahkan bantuan berupa tanah katel, pupuk organik, kompos, polybag, pot plastik, serok ikan, ayakan ikan, tong plastik, dan juga kandang ayam. Dengan penyaluran bantuan ini harapannya kesejahteraan masyarakat di Kota Malang melalui pemanfaatan lahan yang terbatas bisa meningkat.
Camat Kedungkandang, Drs. Pent Haryoto, MM yang juga hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya. Ia berharap dengan disalurkannya bantuan ini semakin menambah semangat masyarakat untuk memanfaatkan setiap lahan yang tersisa untuk ditanami tanaman yang produktif.
“Tidak mudah mencari lahan luas untuk bertani di kota. Karena itu masyarakat harus bisa memanfaatkan dengan sebaik mungkin setiap jengkal pekarangan yang dimiliki untuk ditanami tanaman yang bermanfaat,” jelas Pent. (cah/yon)
