Berita

BEM Nasional Turunkan Spanduk Anti Korupsi, Kepala Kasat Sabhara Bocor

Selain di Jalan Veteran, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Nasional (BEM Nas) juga menggelar aksi di depan kantor DPRD Kota Malang. Demonstrasi tersebut juga dalam rangka memperingati hari Anti Korupsi yang jatuh pada hari ini, 9 Desember 2011. Aksi yang berlangsung ricuh ini membawa korban. Kepala bagian belakang Kasat Sabara Mapolresta Malang AKP Hendrik Purwono terluka akibat terkena pukul dengan megaphone oleh peserta aksi.

Salah satu peserta aksi menurunkan spanduk anti korupsi – Kericuhan tidak terhindarkan saat demonstran berusaha memasuki kantor Walikota Malang
Salah satu peserta aksi menurunkan spanduk anti korupsi – Kericuhan tidak terhindarkan saat demonstran berusaha memasuki kantor Walikota Malang

Sebenarnya aksi berlangsung di depan gedung DPRD Kota Malang dan berjalan aman meskipun ada pembakaran ban bekas. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Selain itu, juga menyampaikan tuntutannya. Diantara adalah, usut tuntas kasus Bank Century yang tak kunjung tuntas, Wisma Atlet, dan Kasus BLBI.

Demonstran juga mendesak agar pemerintah segera menuntaskan permasalahan korupsi disegala bidang di negeri ini. “Kita menagih janji KPK yang berjanji akan menuntaskan kasus-kasus korupsi. Presiden SBY-Boediono turun dari jabatannya. Karena mereka adalah salah satu penyebab terjadinya kasus korupsi di Indonesia. Yang terpenting adalah, hukum mati semua koruptor,” tegas Amrullah Alimubin, saat ditemui disela-sela aksi, Jumat (9/12).

Saat peserta aksi membakar ban bekas, aparat dari kepolisian Mapolresta Malang segera memadamkan api, karena dirasa membahayakan. Tak terima atas tindakan polisi tersebut, spontan peserta menghalanginya. Saat itulah nyaris terjadi kericuhan anatara mahasiswa dengan polisi. Namun, situasi segera bisa di redam. Polisi tetap membiarkan ban bekas terbakar di tengah jalan.

Setelah membakar ban bekas, peserta aksi langsung bergerak untuk menuju bus yang ditumpanginya menuju gedung dewan. Saat peserta aksi bergerak dari depan gedung dewan, polisi menilai akan membubarkan diri. Namun, sesampai di depan balaikota Malang, peserta aksi langsung bergerak masuk balaikota untuk menurunkan spanduk yang dipasang di pojok Balaikota. Spanduk tersebut bertuliskan ‘Peringati Hari Anti Korupsi 2011. Berani Jujur Hebat, Korupsi Sikat. Tanpa Korupsi, Hidup Sehat dan Nikmat’.

Kericuhan terjadi berawal setelah mahasiswa menurunkan spanduk tersebut, dan salah satu satpol PP tak terima. Spanduk yang sudah diturunkan itu direbut oleh seorang Satpol PP. Mahasiswa tak terima, dan saat itulah kericuhan terjadi. Polisi sedikit terkecoh dengan aksi mahasiswa tersebut.

Saat terjadi kericuhan, polisi mencoba menenangkan dan mencoba meredamnya. Saat akan mendamaikan, dan berada di tengah kerumunan massa, tiba-tiba Kasat Sabara Polresta Malang, AKP Hendrik Purwono mendapat pukulan dari peserta aksi yang menggunakan Megaphone dan mengenai kepalanya pada bagian belakang.

Setelah diketahui terkena pukulan dan kepala AKP Hendrik terus mengeluarkan darah, aparat lainnya segera mengevakuasinya dari kerumunan mahasiswa. Kepada wartawan, Hendrik mengatakan tak mempermasalahkan hal tersebut. “Kita tak akan menangkap pelakunya, karena kami tidak mengetahui siapa pelakunya dengan jelas,” katanya.

Kalau polisi menangkap mahasiswa, kata dia, dikhawatirkan salah tangkap.”Kita berdamai saja. Sudah selesai kok, dan aksi juga sudah selesai. Kita memilih berdamai saja, serta lukanya pun tidak seberapa,” kata Hendrik saat ditanya wartawan, usai peserta aksi membubarkan diri. (say/dmb)

You may also like

Skip to content