Berita

Dishub Paparkan Rekayasa Lalin Satu Jalur

Sehubungan dengan pemberlakuan jalur satu arah di Jalan Veteran dan sekitarnya, Pemkot Malang perlu masukan dari semua pihak, agar tidak terjadi pro kontra di masyarakat. Selama ini dilakukan sistem buka tutup. Hasil rapat forum lalu lintas (lalin), Jalan Mayjen Panjaitan menjadi 16 m dan sempadan sungai 6 meter. Akan tetapi sulit dilaksanakan karena membutuhkan biaya besar.

Kepala Dishub, Drs. Subari memaparkan berbagai alternatif mengurai kemacetan, Jum’at (6/12)
Kepala Dishub, Drs. Subari memaparkan berbagai alternatif mengurai kemacetan, Jum’at (6/12)

Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Drs. Subari dalam acara sosialisasi penerapan jalur satu arah kepada warga, Jum’at (06/12) di ruang sidang Balai Kota Malang. Ditambahkannya, bahwa pada sistem satu arah ini lebih fokus untuk mengurai kemacetan yang ada di sekitar Universitas Brawijaya (UB) Malang.

“Keluhan warga akibat pemeberlakuan satu jalur ini akan menjadi pertimbangan bagi kami. Namun, satu jalur ini tetap akan kami laksanakan, karena hal ini merupakan hasil dari forum lalin. Tapi akan kami terus memperbaiki fasilitas, Misalnya di Jalan Mayjen Panjaitan banyak jalan rusak. Kami juga akan mengepras trotoar, sehingga jalan lebih lebar, termasuk taman di sebelah barat Jalan Veteran atau di sekitar UB kurang lebih 15 meter,” urai Subari.

Jadi, terang dia, pelebaran jalan tersebut tidak di sepanjang Jalan Veteran, sebagaimana pemberitaan selama ini. Nantinya juga akan ada perbaikan trotoar di depan Universitas Negeri Malang (UM) dan akan menggeser posisi trotoar. Alasannya, di situ arus lalin padat dan banyak lembaga pendidikan. “Trotoar yang ada di perempatan Jalan Bogor juga akan dikepras. Selain itu, kami berencana, pintu masuk UB dibuka untuk umum, sehingga turut dapat mengurangi kemacetan,” imbuh Subari.

“Hasil pembicaraan sementara dengan pihak rektorat, hanya angkot yang boleh dan lewat dalam kampus. Akan tetapi kami akan lakukan pendekatan terus, agar kendaraan roda dua juga bisa lewat jalan alternatif ini. Berbagai upaya akan terus kami lakukan, sehingga tidak sampai terjadi kemacetan dan arus lalu lintas dapat terurai dengan maksimal,” papar Subari.

Lebih lanjut, pria asal Sumenep, Madura itu menyampaikan, bahwa pihaknya mohon maaf kepada warga yang terkena imbas kurang enak karena pemberlakuan satu jalur ini.

“Kami akan terus berusaha agar tidak merugikan warga dan tidak ada kepentingan apapun dalam hal ini. Sebagai sarana penunjang, kami akan memasang enam bel untuk membantu penyeberangan dan pita kejut. Semoga hal ini dapat membantu dan bermanfaat,” jelasnya. (say/dmb)

You may also like

Skip to content