Berita

Gagal Jangkrik, Sukses Cacing

Gagal menjadi pengusaha jangkrik karena harga jangkrik terus turun naik, Mandala Yudha, warga Kelurahan Sukun Gang IX Kecamatan Sukun Kota Malang sukses banting setir menjadi petani cacing. Bagusnya pemasaran cacing membuat pria yang akrab dipanggil Yudha ini per pekan bisa menjual sebanyak 3 kuintal cacing, Kamis (12/12).

 Yudha saat memanen cacing, Kamis (12/12)
Yudha saat memanen cacing, Kamis (12/12)

Yudha mengungkapkan, sebenarnya awalnya tidak tertarik beternak cacing, tetapi setelah usaha jangkrik yang dikelolanya bangkrut ia ingin menjajaki usaha lain. Dari pencarian itu akhirnya ia bertemu dengan Adam Azis pengusaha cacing yang lebih dahulu meraih sukses.

“Dari Mas Azis saya belajar cacing dan ternyata cocok. Beternak cacing jauh lebih mudah dibanding beternak jangkrik,” jelas Yudha, Kamis (12/12).

Yudha mengatakan, seperti harganya yang turun naik, beternak jangkrik juga sangat susah. Kerana jangkrik suka melompat-lompat, baik yang kecil maupun yang sudah dewasa ini seringkali membuat gagal panen kerap terjadi.

“Alhamdulillah setelah berpindah ke cacing, saya untung terus. Saat ini, per panen saya bisa menjual 3 kuintal dengan harga per kg di Mas Azis Rp 30.000,” terang Yudha.

Dari kenyataan ini, Yudha menyebutkan, beternak cacing kemungkinan untung sangat besar, selain perawatannya mudah, beternak cacing makanannya juga sangat mudah. Cukup mencari sampah, ataupun berbagai makanan organik yang sudah tidak terpakai sudah cukup untuk memberi gizi kepada cacing agar bisa berkembang biak secara maksimal.

“Memelihara cacing juga bisa membantu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Lebih dari itu, juga bisa membuat lingkungan sekitar rumah menjadi lebih bersih. Sebab sampah organik semuanya bisa diberikan cacing, sedangkan sampah anorganik bisa dijual ke Bank Sampah Malang (BSM),” pungkas Yudha. (cah/dmb)

You may also like

Skip to content