Berita

Pasar Oro-oro Dowo Akan Jadi Percontohan

Klojen, MC – Salah satu pasar tradisional di Kota Malang yaitu Pasar Oro-oro Dowo yang sekaligus pasar peninggalan Belanda diresmikan oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton, Jumat (22/1) setelah direvitalisasi sejak bulan Agustus hingga Desember 2015 lalu. Dari 28 pasar tradisional di Kota Malang, pasar ini bisa menjadi contoh bagi pasar yang lain. Sisi kebersihan dan kelayakan serta kenyamanan pengunjung menjadi andalan dari pasar ini.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton memberikan potongan tumpeng kepada Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setianto, Jumat (22/1)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton memberikan potongan tumpeng kepada Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setianto, Jumat (22/1)

Wali Kota Malang juga memberikan penghargaan kepada beberapa kepala pasar dan petugas keamanan dalam soft launching Pasar Oro-oro Dowo. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas diraihnya Adipura oleh Kota Malang pada tahun 2015, dimana kebersihan pasar juga menjadi salah satu kriteria penilaian.

Pria yang akrab disapa Abah Anton itu mengimbau agar pedagang dan masyarakat selalu menjaga kebersihan pasar. Selain untuk kenyamanan, kata dia, nantinya pasar ini akan diikutkan dalam lomba pasar sehat di tingkat nasional. “Mari jaga kebersihan agar warga nyaman saat berbelanja. Di sini fasilitasnya sudah lengkap, seperti tempat cuci tangan bagi pedagang dan pembeli, ada toilet yang bersih, musala, dan ada tempat menyusui bagi ibu,” urainya, Jumat (22/1).

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Drs. Wahyu Setianto, MM yang menyampaikan bahwa tahun 2010 yang lalu, Pasar Oro-oro Dowo ini pernah menjadi pasar sehat terbaik. “Pasar ini dibangun atau ada sejak tahun 1920, dan di bagian depan sebelah kanan ada bangunan peninggalan Belanda. Meski kami revitalisasi, namun kami tidak menghilangkan bangunan itu,” jelasnya.

Ditambahkan Wahyu, sumber dana dari revitalisasi pasar ini berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian sebesar Rp 7 miliar. “Alokasi anggaran itu masuk dalam tahun anggaran 2015, dan selama pembangunan serta relokasi pedagang tidak ada masalah. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan para pedagang karena turut mendukung kelancaran proses revitalisasi pasar ini,” urainya.

Salah satu pedagang, Sumiati (55), mengaku senang dan berterima kasih karena pasar ini sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Kami sangat senang dan saya ucapkan terima kasih kepada bapak Wali Kota Malang. Pasar ini sudah bersih dan dibangun sangat megah. Semoga dagangan saya lebih laris, karena pembeli akan lebih nyaman,” harap perempuan penjual nasi tersebut. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content