Blimbing, MC – Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang RI menggelar Temu Usaha UMKM dengan Ritel/Toko Modern di Hotel Atria Malang, Rabu (20/7).
Acara bertajuk ‘Kemitraan UMKM Dengan Ritel/Toko Modern Dalam Mendukung Penguatan Pasar Dalam Negeri’ ini dihadiri pelaku UKM, praktisi, asesor, ritel/toko modern tersebut dibuka oleh Kasubid Perencanaan dan Iklim Perdagangan Kemendag RI, Rabu (20/7).
Dalam sambutannya, Nur Aini mengatakan bahwa setelah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), peluang yang dimiliki oleh pelaku UMKM sangat besar. Karena itulah Kemendag RI berupaya melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM agar mereka lebih berkontribusi yang salah satunya yakni dengan bekerjasama dengan toko modern.
“Saat ini peluang untuk menjual produk di toko ritel modern lebih besar seiring dengan gaya hidup mayarakat, peningkatan urbanisasi, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 4.000 produk UKM yang masuk ke toko ritel, dan kami harap bisa lebih meningkat,” jelas Nur Aini, Rabu (20/7).
Terlebih, imbuhnya, ada regulasi dari pemerintah yang mewajibkan penjualan di toko ritel minimal 80 persen produk dalam negeri dan memberikan ruang usaha yang memadai bagi produk dalam negeri.
Sementara itu Kepala Disperindag Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si mengatakan bahwa saat ini sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, pertumbuhan Kota Malang sangat luar biasa dan bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha.
“Ibarat gadis, Kota Malang adalah gadis cantik yang tengah bersolek. Apalagi Kota Malang baru saja menerima penghargaan di bidang UMKM. Ini berarti kita sudah menjadi barometer untuk pertumbuhan UMKM,” ucap Yani, panggilan akrab Kadisperindag Kota Malang.
Dari kegiatan ini, ia berharap akan banyak produk UMKM yang bisa terserap masuk ke toko ritel modern sehingga bisa lebih memajukan UMKM di Kota Malang.
Dalam acara yang digelar selama dua hari tersebut, selain mendapatkan materi dari para narasumber, seluruh peserta juga dipertemukan langsung dengan pelaku ritel modern. Peserta juga memamerkan hasil produknya sehingga pihak ritel bisa langsung melihat dan melakukan kerjasama dengan produsen yang sesuai dengan standar toko modern. (cah/yon)
