Berita

Peneliti LAN: Tepat Kalau Kota Malang Jadi Trendsetter Inovasi

Jakarta (malangkota.go.id) – Pakar Desentralisasi Asimetris dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), Tri Widodo memberikan komentar apreasiatif saat menanggapi pernyataan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada Forum Penilaian Innovative Government Award 2018 yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri RI.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji (enam dari kiri) bersama jajaran foto bersama usai pemaparan

“Dari mulai Bank Sampah Malang hingga munculnya kampung-kampung tematik, itu semua mampu menjadi magnet yang diikuti daerah-daerah lainnya. Jadi tepat kalau Kota Malang jadi trendsetter inovasi,” kata Tri Widodo, Selasa (04/12/2018) di Kantor Kementerian Dalam Negeri.

Sebelumnya, dalam pemaparannya Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menegaskan bahwa kekuatan Kota Malang adalah kolaborasi. Ada lima pilar yang berkolaborasi, yakni pemerintahan, akademisi, private sektor, masyarakat dan media.

Sutiaji juga membeberkan bahwa inovasi terbaru di Kota Malang adalah reformasi aparatur sipil negara (ASN) melalui lelang kinerja organisasi perangkat daerah (OPD).

“Dari lelang kinerja akan menuntut pimpinan OPD untuk berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif. Kalau target hanya ditumpukan pada lima tahun, itu bukan inovasi. Harus ada shortcut, langkah-langkah terobosan dari seorang aparatur,” urai Sutiaji.

Pada kesempatan ini Sutiaji didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kepala Bagian Humas Setda Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos, dan tim Barenlitbang Kota Malang.

Kehadiran Wali Kota Malang dan jajaran Pemkot Malang ke Kementerian Dalam Negeri ini untuk mengikuti rangkaian penilaian Innovative Government Award 2018. Di mana Kota Malang telah melalui proses verifikasi dan visit pada tanggal 19 November 2018 yang kemudian Kota Malang ditetapkan sebagai nominator sepuluh Kota Sangat Inovatif.

Sementara itu Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri RI, Drs. Safrizal ZA, M.Si menyampaikan bahwa ada lima provinsi, sepuluh kota, sepuluh kabupaten dan dua daerah tertinggal yang menjadi nominator Kota Sangat Inovatif.

“Provinsi, kabupaten dan kota kami hadirkan, dan kepala daerah kami minta untuk paparan di kantor Kemendagri. Kota Malang dalam pencermatan kami ada 138 inovasi daerah, dan ada enam yang secara khusus kami lihat progresnya. Diantaranya terkait layanan kependudukan GAMPIL, layanan PDAM TUiN, layanan Puskesmas Brexit, layanan kelurahan SINGO, layanan tata ruang SIPETARUNG, dan kampung tematik,” jelas Safrizal.

Dalam acara ini, Kemendagri menghadirkan panelis atau tim penilai dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PANRB), Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan akademisi. (hms/ram/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content