Berita

Posyandu Delima Wakili Kota Malang di Lomba Posyandu Tingkat Prov. Jawa Timur

Klojen (malangkota.go.id) – Tim Juri Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Timur melakukan peninjauan lapangan ke Posyandu Delima, Kelurahan Madyopuro, Kamis (9/1/2020). Posyandu Delima yang berada di wilayah RW 03 Kelurahan Madyopuro ini mewakili Kota Malang di ajang Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumsi Bachsin bersama tim juri didampingi Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, M.Si saat melakukan penilaian ke Posyandu Delima

Sebelum turun langsung melakukan penilaian, rombongan tim juri yang didampingi oleh Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin ini transit dan diterima di Ruang Sidang Balai Kota Malang oleh Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mewakili Wali Kota Malang, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, MM, Wakil Ketua I TP PKK Kota Malang Ely Estiningtyas dan Ketua II TP PKK Kota Malang Endang Dwi Purnawi, serta pengurus Posyandu Delima.

Dalam sambutannya, Wawali Sofyan Edi menjelaskan bahwa Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat, yang dikelola oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu adalah ujung tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada warganya melalui program pemberdayaan masyarakat.

“Untuk itu, saya berharap agar kehadiran tim juri kali ini dapat memberikan motivasi tersendiri bagi kader Posyandu untuk terus berkarya melayani masyarakat. Bukan saja untuk kader Posyandu Delima di Kelurahan Madyopuro namun juga seluruh kader Posyandu yang ada di Kota Malang,” jelasnya

Kehadiran Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur ini merupakan satu kebanggan tersendiri bagi Kota Malang. Dalam sambutannya, Arumi Bachsin mengatakan bahwa Posyandu ini harus terus terjaga eksistensinya. “Posyandu ini sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sekaligus sebagai database kesehatan yang bisa membantu kebijakan wali kota dan wakil wali kota,” jelasnya.

Agar Posyandu tetap diminati, menurut Arumi maka Posyandu harus memberikan inovasi-inovasi yang membuat warga terus berdatangan. “Tidak hanya melayani fasilitas kesehatan, tetapi dengan komunitas-komunitas seperti pelayanan lansia, sebuah komunitas yang menjadi daya tarik untuk datang ke Posyandu,” imbuhnya.

Ditambahkannya, fenomena di desa fasilitas kesehatan masih sangat terbatas, sehingga Posyandu menjadi primadona. Sedangkan di kota, infrastruktur kesehatan sudah sampai di tingkat kelurahan, karena itu Posyandu harus berkompetisi dengan fasilitas kesehatan yang lain, seperti pukesmas bahkan rumah sakit besar.

“Paradigma yang harus diluruskan tentang Posyandu adalah bahwa kita harus menyadari bahwa Posyandu adalah sistem pencegahan bukan pengobatan, karena dengan adanya Posyandu nantinya dapat membantu pemerintah untuk meringankan, utamanya BPJS,” ungkap Arumi.

“Ukuran tingkat keberhasilan dari BPJS adalah bisa melayani pengobatan mulai dari yang ringan sampai berat secara gratis, maka harapan bahwa Posyandu tidak pernah punah sehingga pencegahan dapat diketahui sejak dini dan pengobatannya tidak memberatkan, baik untuk pasien maupun negara,” urainya lagi.

Berbagai inovasi yang disuguhkan Posyandu Delima saat Tim Juri Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Timur berkunjung antara lain yakni Jeda Layar (Jemput Dampingi Layani Antar), Warna Ceria (Wahana Bermain Anak Cerdas dan Pintar, Sehari Cermat (Sehat Hari Ini, Ceria di Masa Tua), Genato (Gerakan Menanam Toga), Sedap Delima (Sedekah Sampah Posyandu Delima), Kantin Kejujuran, Kandas (Kartu Antrian Cerdas). (hms/rik/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content