Berita

Wali Kota Malang Resmikan Sekolah Kartini Anggrek

Sukun (malangkota.go.id) Mengawali tahun 2020, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang memiliki program kegiatan sebagai wujud peningkatan pemberdayaan perempuan di Kota Malang yakni Sekolah Kartini.  Nama tersebut dipilih dengan semangat untuk memperteguh sikap-sikap penghargaan terhadap nilai-nilai keberagaman, kebangsaan dan keindonesiaan.

Wali Kota Malang menghadiri dan meresmikan Sekolah Kartini Anggrek Kecamatan Sukun

Sekolah Kartini Anggrek Kecamatan Sukun Kota Malang diresmikan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji di aula Kantor Kecamatan Sukun, Sabtu (14/3/2020). Turut hadir pada peresmian ini Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, MM dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Malang Elly Estiningtyas.

Kepala Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang Dra. Penny Indriani, MM, Sabtu (14/03/2020) mengungkapkan bahwa Sekolah Kartini merupakan salah satu model pemberdayaan perempuan yang menggunakan strategi pendidikan untuk mengembangkan kepemimpinan perempuan marjinal.

“Melalui wadah ini, perempuan dari kalangan akar rumput dikembangkan kesadaran kritisnya, kecakapan hidup, solidaritas, dan komitmen untuk melakukan perubahan menuju masyarakat yang setara, berkeadilan gender dan inklusif,” imbuh perempuan berhijab itu.

Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui kegiatan Sekolah Kartini ini, dikatakan Penny terbagi menjadi dua angkatan yang terdiri dari empat kelompok belajar dengan jumlah peserta dalam satu kelas sebanyak 20 orang.

“Sehingga dari sekolah ini juga untuk mewujudkan komitmen dalam membantu memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak dari tindak eksploitasi, penelantaran, perlakuan salah, tindak kekerasan fisik, psikis dan seksual, perlakuan diskriminasi baik gender, erta yang memerlukan perlindungan khusus lainnya,” urainya.

Lebih jauh Penny mengatakan, dengan hadirnya Sekolah Kartini ini sekaligus akan meningkatkan kapasitas ibu dalam mengurus rumah tangga dan mendidik anak, sehingga menjadi keluarga yang mandiri serta mampu keluar dari permasalahan social maupun ekonomi yang dihadapi. “Yang tak kalah penting, juga untuk membangun ketahanan keluarga dan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content