Artikel

Permintaan Cairan Pembersih Tangan Produksi UB Meningkat

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Permintaan cairan pembersih tangan hasil karya mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengalami peningkatan sejak merebaknya pandemi virus corona, dari awalnya 100-150 botol (@40-60 ml), kini menjadi 600 botol per hari.

Hand Sanitizer UB Forest

Manager Produksi Institut Astiri (IA) Dr. Ir. Sukardi, M. S., Kamis (19/03/2020) mengatakan pihaknya sudah sekitar lima tahun lalu memproduksi pembersih tangan merk IA yang merupakan produk hasil riset tim IA UB. “Kami memproduksi hanya untuk memenuhi permintaan, sebab tidak boleh berbisnis karena produk yang kami hasilkan berasal dari dana inovasi,” imbuhnya.

Namun demikian, kata Sukardi, ketika isu corona merebak, saat ini total permintaan mencapai 600 botol, bahkan ditambah permintaan dari luar yakni dari Badan Usaha Akademik (BUA) yang belum bisa dipenuhi.

“Untuk harga per liter (curah) kami banderol Rp200 ribu hingga Rp225 ribu per liter mengingat ada kenaikan harga bahan baku berupa aroma rhodinol hasil pemurnian minyak sereh wangi,” sambungnya.

Sementara untuk botol 40-50 ml Rp15 ribu, 60-70 ml Rp20 ribu, 100 ml Rp25 ribu. Sebaran target produksi hanya di lingkungan UB. Lebih jauh Sukardi menyampaikan, delain produk IA, UB juga mempunyai produk pembersih tangan dari UB Forest, yang merupakan produk baru dan dipasarkan secara internal.

Sementara itu, staf Pemasaran UB Forest Deiga Ramadhan mengatakan untuk pemasaran produknya hanya ditujukan untuk kalangan kampus, sesuai dengan keterangan pada label. Produk ini dijual dengan kisaran harga Rp20 ribu per 60 ml. “Produksi hand sanitizer ini sebagai bentuk kampanye aksi kepedulian UB Forest terhadap virus corona,” katanya.

Ia menambahkan, cairan pembersih tangan produksi UB sudah dipastikan aman karena ukuran, konsentrasi dan prosentasenya sudah mengikuti standar formulasi yang ditetapkan WHO. “Kami harap produk cairan pembersih tangan UB ini dapat bermanfaat bagi seluruh warga dan dapat membantu dalam upaya pencegahan virus Covid19 di lingkungan kampus dan sekitarnya,” terangya.

Selain diproduksi unit-unit bisnis, beberapa fakultas di UB juga membuat handsanitizer sendiri. Salah satunya adalah Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).

Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Dr. Dodyk Pranowo, STP. M.Si menjelaskan pembuatan hand sanitizer tersebut menjadi bentuk pengabdian UB yang tidak untuk dikomersialkan. “Hand sanitizer yang kita buat sudah sesuai dengan standar WHO dan BPOM dan semoga bisa memenuhi kebutuhan warga UB secara gratis,” tukasya. (UB/say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content