Berita Kesehatan

Pemkot Malang Tingkatkan Akses Air Minum dan Layanan Sanitasi

Malang, (malangkota.go.id) – Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH Plus) adalah program yang dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi, serta perbaikan perilaku higienis bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.

Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH Plus)

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menyampaikan apresiasi bagi USAID IUWASH Plus dan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK). Ia meminta ke depan kerja sama ini akan dikuatkan, berkolaborasi dan jangan sampai putus. Terlebih Kota Malang, telah berhasil meraih sejumlah penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award pada tahun 2020 lalu.

“Kita harus kuatkan gerakan 100-0-100, kita kuatkan untuk mewujudkan target 100% akses universal air minum, 0% permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak. Pemkot Malang berupaya memberi jaminan pada masyarakat untuk hidup nyaman, tidak ada masalah dengan sanitasi, kebutuhan hidup dasar kita siapkan,” ujar Sutiaji, Kamis (08/04/2021).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai perencana kota, berkaitan dengan infrastruktur ada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), dan ada dari Dinas Kesehatan (Dinkes) karena outcome dari kegiatan ini adalah terciptanya kesehatan masyarakat.

“Pemkot Malang sangat mendukung kegiatan ini yang juga concern terhadap pemberdayaan masyarakat. Realisasi lapangan harus kita kuatkan melalui konsep pentahelix. Semoga dua kelurahan ini dapat menjadi pioner,” papar Sutiaji.

Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH Plus)

Regional Manager USAID Contractor IUWASH Plus, Laksmi Cahyaniwati, menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang sejak tahun 2016. Hal ini dilakukan untuk percepatan pencapaian target 100% akses air minum dan akses sanitasi aman. Dalam upaya mewujudkan target tersebut, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mendukung peningkatan kemitraan pihak pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di sektor air minum dan sanitasi.

“Sebagai salah satu upaya peningkatan akses sanitasi di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan YDKK yang mendanai pembangunan sarana sanitasi sebesar Rp240 juta,” ucap Laksmi.

USAID IUWASH Plus akan mendukung sampai pascakonstruksi. Pihaknya akan menjalin kemitraan dengan pihak swasta lainnya untuk membangun sarana sanitasi agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan layanan sanitasi aman. Sementara untuk mendukung pemerintah memutus penularan Covid-19, USAID IUWASH Plus juga terus menggalakkan kampanye patuh protokol kesehatan 3M plus, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, plus akses air minum dan sanitasi yang aman.

Ketua YDKK, Tomi Nugroho menyambut baik kegiatan pembangunan sanitasi yang aman dan layak ini. Lembaga filantropi yang kini berbentuk yayasan ini dirintis mulai tahun 1982. YDKK menerima bantuan pembaca Harian Kompas dan masyarakat untuk disalurkan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.

Tahun ini, YDKK berkomitmen untuk menyalurkan sebagian dananya di sektor sanitasi. Untuk mewujudkan dukungan dari YDKK ini maka perlu ada kerja sama antara YDKK sebagai pemberi dana dengan Badan Keswadyaan Masyarakat (BKM) sebagai pelaksana. Oleh karena itu kesepakatan bersama dilakukan antara YDKK dengan BKM Sukun Jaya Kelurahan Sukun dan BKM Tunjungsekar Kelurahan Tunjungsekar.

“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dengan baik dan menjadi pendorong bagi pihak-pihak lain untuk bergerak dalam peningkatan kualitas sanitasi yang merupakan hal penting bagi kita semua,” tutupnya. (ari/ram)

 

You may also like

Skip to content