Berita Sosial dan Kesra

Film Dokumenter Ruwat Nagari Tayang Perdana

Malang, (malangkota.go.id) – Film dokumenter Ruwat Nagari telah selesai digarap. Kini Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menonton pemutaran perdana di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Selasa (04/05/2021). Film dokumenter ini diharapkan dapat menjadi bagian edukasi tentang budaya ruwat sebagai upaya pelestarian kebudayaan lokal.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menyaksikan pemutaran film dokumenter Ruwat Nagari di Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang

Ruwat Nagari yang digelar pada 7 April 2021 lalu di Gedung Kesenian Gajayana itu dikhususkan untuk generasi penerus yang sudah mulai lupa terhadap budaya. Sehingga kegiatan ini pun didokumentasikan dalam sebuah film. Harapannya dapat selalu dikenang dan dipakai oleh generasi penerus, bahwa Kota Malang mempunyai budaya seperti punden, tempat yang disituskan oleh masyarakat sebagai tempat bersejarah agar generasi penerus selalu mengingatnya.

Tentunya dengan melestarikan dan menjaga budaya akan mengingatkan juga kepada perjuangan-perjuangan para pahlawan. Di mana sesungguhnya merebut kemerdekaan tidaklah mudah, sehingga dapat menjadi bahan renungan generasi penerus.

Sutradara Film Dokumenter Ruwat Nagari, Eko Hari Suwito dari Hypno Creative Media mengungkapkan, konsep dari film ini adalah edukasi mengenai kegiatan Ruwat Nagari. Dalam film itu diceritakan mulai rangkaiannya seperti apa, misalnya item-item yang ada ruwat akan dijelaskan semua menurut rangkaian acara yang telah disiapkan sebelum acara ruwat.

“Sebelum masuk ke ruwat kita harus tahu dulu latar belakangnya diadakan ruwat ini apa. Sekalian kita flashback ke zaman dulu di mana Kota Malang pernah jadi tempat awal wabah pes di Pulau Jawa. kita flashback sebentar akhirnya begitu masuk ke zaman sekarang prosesnya ke ruwat itu. Intinya sih itu,” jelas Poleng, panggilan Eko Hari Suwito saat ditemui dalam kegiatan pemutaran film dokumenter Ruwat Nagari.

Film dokumenter ini diharapkan dapat memberikan edukasi ke generasi muda berikutnya bahwa ruwatan ini merupakan bentuk budaya yang perlu dilestarikan. Jadi walaupun banyak orang yang mengira ruwat ini ada unsur mistik dan lain-lain. Namun sebenarnya ruwat ini intinya doa yang disampaikan menurut tradisi budaya Jawa, itu yang ingin disampaikan.

“Harapannya film dokumenter ini dapat menjadi bagian edukasi tentang kegiatan budaya ruwat yang dilakukan,” tambah Poleng.

Dalam pengerjaannya, film dokumenter Ruwat Nagari ini melibatkan banyak kalangan, mulai dari para budayawan, komunitas kebudayaan di Kota Malang, padepokan budaya, bahkan para mantan Wali Kota Malang, serta Wali Kota Malang, Drs. Haji Sutiaji.

“Semoga ruwatan ini menjadi sisi budaya yang bisa dipahami anak-anak atau generasi muda. Di sini mantan Wali Kota Malang juga terlibat, di mana akan disampaikan bagaimana pendapat beliau tentang Malang sekarang, memberi semangat di hari ulang tahun Kota Malang. Harapannya agar Malang dapat segera terbebas dari pandemi Covid-19 ini,” tutupnya. (eka/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content