Malang (malangkota.go.id)  – Mencuci tangan sudah menjadi keharusan untuk mencegah penularan Covid-19. Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil merancang wastafel otomatis. Tempat pencuci tangan otomatis tersebut dirancang oleh Anwar Syaddad, Nasihul Fattah, dan Sania Umazatul Amsa, yang tergabung dalam satu kelompok Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC).

Mahasiswa UMM yang berhasil merancang wastafel canggih

Setelah lolos pendanaan PKM Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti) pada (5/5/2021), mereka melanjutkan perancangan alat itu pada bulan Juni ini. Selain berangkat dari situasi pandemi Covid-19 ini, Anwar menjelaskan bahwa ketika mencuci tangan, masyarakat masih diharuskan untuk menutup keran.

Hal itu membuat bakteri tidak benar-benar hilang. Permasalahan kecil itulah yang memancing ide inovatif mereka hingga akhirnya mampu merancang tempat cuci tangan tanpa harus menyentuh. “Alat ini sekaligus mengurangi risiko penularan melalui bakteri bekas sentuhan yang masih tertinggal di keran,” paparnya pada Jumat (9/07/2021).

Mahasiswa kelahiran Pamekasan ini juga sempat menjelaskan bagaimana cara kerja wastafel otomatis yang dibuat. Alat tersebut memanfaatkan teknologi sensor penghalang, sehingga bisa mendeteksi ada tidaknya tangan sebagai penghalang. Jadi, air akan menyala tanpa adanya sentuhan di bagian keran.

Uniknya, wastafel ini juga memanfaatkan panel surya sehingga tidak bergantung pada listrik bangunan di sekitarnya. Panel surya yang terpasang akan disandingkan dengan baterai sebesar 20 volt. “Ukuran tersebut akan tetap bertahan selama dua hari meski tidak ada sinar matahari bahkan hujan,” ujarnya melanjutkan.

Mahasiswa Teknik Elektro ini juga menambahkan bahwa ada fitur lain yang disematkan di alat wastafel otomatis, salah satunya fitur pengukur suhu. Ketika ada orang mencuci tangan, wastafel tersebut juga secara otomatis mengukur suhu tubuhnya.

“Data suhu setiap orang yang mencuci tangan nantinya akan ditambahkan dan di daftar database website. Jadi pengecekan suhu otomatis tersebut bekerja secara offline dan online. Daftar yang didapat tentu akan sangat berguna untuk data medis sebagai bahan penelitian,” terang Anwar.

Ketua kelompok PKM, Anwar berharap dengan adanya alat ini bisa menjadi solusi dan upaya pencegahan Covid-19. Terlebih lagi angka penularan yang semakin hari semakin naik. “Alat yang kami buat ini adalah bentuk kontribusi kami agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya mengakhiri. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content