Berita

Kuatkan Testing & Tracing Via Pengendalian Tingkat Mikro

Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menjadi salah satu kepala daerah yang ditunjuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, untuk memaparkan progres pelaksanaan penanganan Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kini telah berganti istilah menjadi PPKM Level 4.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 Zona Jawa Timur yang dipimpin Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin secara daring dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang

Wali Kota Sutiaji bersama Dandim 0833 Malang Kota Letkol Arm Ferdian Primadhona, S.E., M.Tr.(Han), Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT serta kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 Zona Jawa Timur yang dipimpin Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin secara daring dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Rabu (21/7/2021).

Paparan disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji usai sesi pemaparan dari Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan UMKM, Kepala BNPB serta Gubernur Jawa Timur. Ada tiga Kepala Daerah di Provinsi Jawa Timur yang diminta untuk menyampaikan paparan, yakni Wali Kota Malang, Wali Kota Surabaya, dan Bupati Madiun.

Wali Kota Sutiaji menyampaikan aspirasi dan usulan kepada Wapres RI Ma’ruf Amin agar tidak perlu ada lagi pola PPKM Darurat. Sutiaji menekankan pentingnya pengendalian dari tingkat mikro. “Pengendalian harus mulai dan dikuatkan di level kampung atau RT/RW. Ini sejalan dengan spirit dari strategi tracing dan testing, kendali sejak di titik awal,” jelasnya.

Ditambahkannya, di Kota Malang punya pengalaman empirik yang bisa dikatakan berhasil, yakni saat kasus Covid-19 di Jalan Binor Bunulrejo dan juga di kampung Mergosono.

“Saat itu bisa segera terlokalisir dan partisipasi warga dalam pemantauan hingga pendampingan kepada warga yang isoman juga berjalan baik. Komunikasi antara puskesmas dengan warga di titik tersebut juga sangat konstruktif karena terfokus. Begitu pola pendekatan meluas, justru seakan kehilangan sasaran pokok,” tegas pria berkacamata tersebut.

“Begitu kita bisa melakukan pengendalian pada tingkat mikro, secara otomatis maka strategi testing dan tracing akan lebih terpola. Saya berharap PPKM Mikro mampu dijalankan efektif selama masa transisi dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4,” sambungnya.

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan yang harus dilakukan dan diutamakan adalah testing dan tracing secara masif. Lakukan dengan strategi yang tepat, yakni testing kepada semua suspek, kontak erat dan lokalisir (karantina).

“Testing ke orang orang tidak bergejala dan bukan kontak erat bukanlah prioritas dari strategi testing,” pungkasnya. (yon/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content