Artikel Sosial dan Kesra

Menakar Profesionalisme Wartawan dari Uji Kompetensi

Malang, (malangkota.go.id) – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) merupakan bagian dari tahapan awal atau dasar agar seorang wartawan lebih profesional dalam bekerja. Sehingga dapat menyajikan berita yang akurat, berimbang, mencerdaskan, dan tidak berpihak. Di sisi lain, wartawan harus terus menambah bekal pengetahuan atau wawasannya guna menunjang kemampuannya, terutama dalam menyajikan berita atau informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyematkan tanda pengenal kepada perwakilan peserta UKW

Beberapa hal itu yang disampaikan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Lutfil Hakim usai pembukaan UKW pada Selasa (29/3/2022) di Politeknik Negeri Malang. Meski uji kompetensi ini bukan satu-satunya tolok ukur profesionalisme wartawan, namun setiap wartawan harus mengikutinya.

“Jika seorang wartawan memiliki pengetahuan dan jejaring yang luas, maka akan sangat menunjang kredibilitas dari profesi yang digeluti. Yang tak kalah penting, moral yang baik harus dimiliki seorang wartawan sehingga dalam menjalankan tugasnya dilandasi niat yang baik.,” imbuhnya.

Apa yang dinarasikan pun, terang Lutfil, semata–mata untuk kepentingan publik, bersifat objektif, dan tidak ada tendensi. “Dalam konteks ini, pers mempunyai tanggung jawab sebagai kontrol sosial dan memberi koreksi untuk melindungi masyarakat dari praktik–praktik tindakan amoral maupun yang bersifat melawan hukum,” jelasnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Ketua PWI Malang Raya Cahyono, mengatakan jika uji kompetensi ini menjadi salah satu kebutuhan bagi setiap wartawan agar ke depan kehidupan pers semakin baik.

“Kehadiran dan kiprah pers di masyarakat sangat penting dan vital. Sehingga jika berbagai elemen yang ada di dalam pers ini kurang baik, maka juga akan menimbulkan efek kurang baik di masyarakat,” urainya.

Cahyono mencontohkan, seperti halnya jika pemberitaan selalu diwarnai informasi negatif dan tidak ada solusi dari sebuah pemberitaan yang menjadi permasalahan masyarakat, maka keberadaan pers akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. “Yang juga harus diakui bahwa masyarakat kita sudah cerdas dan dapat menilai media mana yang layak untuk dijadikan rujukan sumber informasi,” ungkapnya.

Uji kompetensi wartawan angkatan ke-40 yang digawangi PWI Malang Raya ini diikuti 36 peserta yang juga berasal dari beberapa daerah di luar Malang Raya dan Jawa Timur, seperti Tangerang, Jakarta, Bandung, dan Lampung Utara. Hingga saat ini, setidaknya ada sekitar 1.300 wartawan di Jawa Timur yang lulus mengikuti uji kompetensi sehingga ke depan diharapkan akan tercipta kehidupan pers yang ideal/profesional dan berkemajuan. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content