Anak Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan Kesehatan

Kota Malang Siap Realisasikan Indonesia Emas Zero Stunting 2045

Malang, (malangkota.go.id) – Bertempat di ruang Ngalam Command Center Balai Kota Malang, Kamis (12/05/2022), Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengikuti apel virtual siaga serentak Kabupaten/Kota dengan tema Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bersama jajarannya mengikuti apel virtual siaga serentak kabupaten/kota

Gelaran ini bertujuan untuk menekan angka stunting atau gangguan tumbuh kembang anak yang membuat tinggi badan anak tidak proporsional. Sejauh ini masih menjadi momok bagi sejumlah daerah. Dalam konteks ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, permasalahan stunting harus terus ditekan seminimal mungkin dan untuk merealisasikannya harus melibatkan semua pihak.

“Pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin. Bahkan harus dilakukan pasangan suami istri ketika memprogramkan keturunannya, seperti mengonsumsi makanan bergizi. Setiap orang berperan penting dan sangat menentukan,” ujarnya.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko, S.IP. Menurutnya, dengan rendahnya angka stunting maka akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. “Dalam prakteknya, yang terpenting adalah kontrol dan data sesuai fakta,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali kota Malang mengatakan, sesuai instruksi dari pemerintah pusat agar setiap kabupaten/kota mempunyai beberapa tim khusus untuk terus menekan angka stunting, di Kota Malang sudah terbentuk. Tim ini di antaranya yang terdiri dari unsur TP PKK, bidan, dan penyuluh KB.

“Tim-tim inilah yang mempunyai tugas pokok mengawal atau mendampingi calon pasutri hingga ketika pasutri merencanakan mempunyai keturunan. Dengan demikian keturunan mereka dapat terhindar dari stunting meski pencegahan stunting dapat dilakukan sebelum anak berumur 1.000 hari,” papar pria yang akrab disapa Bung Edi itu.

Ditambahkannya, apabila anak sudah melewati 1.000 hari dan baru terdeteksi terindikasi stunting maka penanganannya agak susah. Tahun 2045 Indonesia mencanangkan sebagai era Indonesia emas dan zero stunting. “Dengan bergerak bersama, kita optimis hal itu akan terealisasi. Sesuai target nasional, angka stunting di kota Malang antara 13-14%. Kita akan berupaya untuk meraih angka nol secepatnya guna turut mendukung program tersebut,” pungkas Bung Edi. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content