Berita Disabilitas

Percacita, Berdayakan Difabel dalam Berkarya

Malang, (malangkota.go.id) – Sebagian orang menganggap disabilitas tak mampu berkarya. Mereka pikir difabel tak bisa sukses. Mindset inilah yang ingin diubah oleh Paracita. Keterbatasan janganlah menjadi pembatas. Banyak difabel yang nyatanya memiliki bakat dan keterampilan yang jika dikembangkan akan menjadi sesuatu yang luar biasa.

Pelatihan pembuatan totebag

Namun sayang wadah untuk mereka bisa mengembangkan diri dan berkreasi masih minim. Hal inilah melatarbelakangi Satrio Tegar Sadewo dan Ekananda Putri Nur Afandi mendirikan Percacita. Percacita hadir untuk mengakomodasi dan memfasilitasi para difabel untuk dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki supaya lebih berkembang dan bisa membantu perekonomian.

“Percacita merupakan lembaga non-profit yang berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia dengan memberikan akses pendidikan keterampilan dan bantuan usaha pemula. Percacita kami ambil dari istilah perca dan cita. Perca bermakna sesuatu (kain) yang terbuang. Namun jika dimanfaatkan bisa menjadi karya yang indah dan kata cita yang berarti harapan,” ungkap Satrio.

Begitulah asa yang dibangun oleh Percacita, ada harapan walau dari sesuatu yang kadang dianggap sebelah mata, terpinggirkan, dan bahkan terbuang. Sejak berdiri pada tahun 2019 lalu, penyandang disabilitas yang terlibat aktivitas pelatihan Percacita tercatat sejumlah 843 orang yang tersebar di 117 kota di 30 provinsi di Indonesia. Percacita juga melibatkan 83 guru sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah inklusif di berbagai daerah di Indonesia dalam program pelatihan.

“Khusus penyandang disabilitas yang berasal dari kota Malang dan sekitarnya, terdapat 84 penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam kegiatan Percacita,” tutur lulusan Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Menurut penuturan Satrio, saat ini Percacita sedang menjalankan berbagai program pelatihan keterampilan kepada penyandang disabilitas di berbagai daerah di Indonesia tanpa dipungut biaya. Salah satu pelatihan yang akan diberikan dalam waktu dekat ini pelatihan keterampilan cuci sepatu kepada penyandang disabilitas pada awal bulan Juli 2022. Melalui pelatihan ini, Percacita berharap agar peserta termotivasi untuk membuka usaha seperti jasa cuci agar mendapatkan tambahan penghasilan.

“Beberapa jenis pelatihan keterampilan yang diberikan Percacita seperti pelatihan membuat kerajinan tas, dompet, dan tempat tisu dari kain perca, keterampilan merias, keterampilan cuci sepatu, dan keterampilan membuat kerajinan tangan dari bahan kertas. Pelatihan yang diselenggarakan Percacita didukung oleh Pemerintah Australia melalui Skema Hibah Alumni (Australian Alumni Grant Scheme) dan dikelola oleh Australia Awards Indonesia,” terangnya.

Percacita yang menjadi pemenang Dekranasda Award 2020 kategori IKM Startup Potensial ini tak hanya memberikan berbagai macam pelatihan keterampilan. Ada beberapa produk hasil karya penyandang disabilitas yang pernah dibantu jual oleh Percacita, yaitu dompet perca motif matahari, dompet perca motif yoyos, dompet perca candi Singosari, totebag flying geese, totebag love, dan totebag ringkes.

Produk-produk ini dijual dengan harga mulai dari Rp65.000,00 hingga Rp85.000,00. Percacita juga membantu memasarkan produk karya penyandang disabilitas untuk kebutuhan cendera mata dalam kegiatan seminar, sosialisasi, maupun aktivitas pernikahan. Aneka kegiatan dan produk yang dijual Percacita dapat dilihat di website percacita.com dan akun instagram @percacita. (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content