Berita Seni Budaya dan Pariwisata

Kunjungi Museum, Wali Kota Malang Gali Kesamaan Warisan Antara Malang dan Palembang

Malang, (malangkota.go.id) – Dalam kunjungannya ke kota tertua di Indonesia, Palembang, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama rombongan tak melewatkan menilik warisan sejarah Kota Palembang, Rabu (3/11/2022). Berbagai peninggalan dari masa kerajaan Sriwijaya sampai dengan Kesultanan Palembang dapat ditemukan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang juga menjadi venue gelaran Rakernas IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama rombongan menilik warisan sejarah Kota Palembang di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Rabu (3/11/2022).

Museum yang terletak di kawasan di tepian sungai Musi ini banyak menampilkan benda-benda peninggalan Kesultanan Palembang. Di dalam museum ini terdapat berbagai jenis koleksi arkeologi, etnografi, seni, hingga koleksi mata uang zaman dahulu.

Salah satu yang menarik perhatian wali kota adalah kala melihat silsilah Raja Palembang yang ternyata masih berhubungan dengan Ken Arok dan Ken Dedes dari Kerajaan Singosari. Singosari diketahui merupakan sebuah kerajaan yang bercorak Hindu, yang berkembang di daerah Malang.

“Ternyata kita satu keturunan. Ada kesamaan asal usul. Beberapa kebudayaan dan kebiasaan masyarakat juga sama. Jadi tidak ada alasan untuk menyombongkan diri,” ujarnya.

Satu hal menarik lainnya menurut Sutiaji adalah lantai di lantai dua museum dan kusen yang berbahan kayu trembesi yang telah berusia ratusan tahun. Tak kalah dari kayu jati, ternyata trembesi juga memiliki kualitas yang bagus sebagai material bangunan.

“Luar biasa. Saya temui di sini konstruksi rangka bangunan dan alas terdiri dari kayu trembesi. Di Malang juga banyak dan usianya ratusan tahun dan itu masih tetap kuat. Di Malang salah satu heritage non bangunan adalah pohon trembesi,” pungkasnya.

Khusus pohon trembesi yang menjadi cagar budaya Kota Malang, Wali Kota Malang Sutiaji telah menginstruksikan secara khusus untuk menjadikan sebagai ornamen yang dikembangkan secara kreatif untuk motif batik Malangan atau aksesoris khas Malang. “Jangan hanya berfokus pada bentuk pohonnya, tapi juntai ranting, akar, daun dan unsur lainnya dapat dikreasikan,” urai Wali Kota Malang yang juga getol mengembangkan ekonomi kreatif tersebut. (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content