Berita Kuliner Sosial dan Kesra

Seru! Lomba Bakso Terbesar Pertama di Kota Malang

Klojen (malangkota.go.id) – Lomba bakso terbesar turut menyemarakkan rangkaian Malang Creativa #2 yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang di sekitar Alun-Alun Tugu Kota Malang, Sabtu (13/5/2023).

Lomba bakso terbesar dalam rangkaian Malang Creativa #2

Festival bakso bertajuk Hidden Gem Bakso Malang Fest ini menjadi ajang bertemunya industri pariwisata sektor kuliner, khususnya pelaku usaha bakso. Berkolaborasi dengan sepuluh pengusaha bakso yang tersebar di Kota Malang, di festival ini ada 1.000 porsi bakso yang dibagikan secara gratis kepada warga masyarakat.

Tak ayal, festival bakso ini pun semakin menarik animo masyarakat. Terlebih, bakso telah menjadi ikon kuliner khas Kota Malang yang telah dikenal luas. Di festival ini, berbagai bakso ukuran jumbo dengan berbagai kreasi ditampak tersaji.

“Bakso paling besar beratnya 7,2 kilogram yang dimasaknya selama delapan jam. Tujuan lomba ini salah satunya kan untuk mendidik UMKM ini bagaimana bakso sebagai ikon Kota Malang ini layak jual, sehat, aman dan pelanggan bisa kembali lagi dan tentunya halal,” jelas Bambang Satria, seorang chef di salah satu hotel Kota Malang yang menjadi salah satu juri dalam Lomba Bakso Terbesar tersebut.

Terkait kriteria penilaian, Bambang menjelaskan dalam Lomba Bakso Terbesar yang digelar pertama kalinya di Kota Malang ini tidak hanya dilihat dari ukuran saja.

“Namun kriteria penilaian yang pertama adalah bobot, diameter, tekstur, termasuk tingkat kematangan, rasa dan terakhir kreativitas. Nanti yang tetap kita kulik adalah bagaimana ia menyiapkan makanan ini dari bahan mentah sampai jadi seperti apa,” paparnya.

Lebih jauh Bambang mengungkapkan, terkait daging yang digunakan untuk pembuatan bakso biasanya menggunakan daging bagian khusus. “Untuk bakso kan harus menggunakan daging yang khusus, nggak semua daging bisa kita pakai. Biasanya daging untuk bakso menggunakan thethelan atau bagian bawahnya paha atas, itu paling bagus karena komposisi daging dan lemaknya pas untuk dipakai,” terang Bambang.

Ketika festival berlangsung, dalam hitungan jam, seribu porsi bakso yang telah disiapkan langsung ludes diserbu para pengunjung. “Semoga tahun depan bisa digeber lebih luar biasa lagi, karena ini baru sebagian kecil yang ada di Malang. Padahal di Malang ini ada ratusan,” pungkasnya. (yul/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content