Jakarta – Presiden Joko Widodo mengajak para pemuda Islam di seluruh tanah air untuk mengambil hikmah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sangat dinamis dan era persaingan global yang menuntut daya kompetisi yang tinggi.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H sekaligus silaturahmi dengan sejumlah Kiai Sepuh yang digelar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Minggu (11/12) di Kantor Pusat GP Ansor Jakarta.
“Mengajak kita semuanya bangsa Indonesia, pemerintah, untuk meneguhkan, untuk mengimplementasikan keteladanan Rasulullah dalam segala aspek kehidupan utamanya di negara kita Indonesia, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan berbagai cara yang bisa dilakukan para pemuda dalam meneladani Rasulullah. Menaati, mengikuti dan dawuh kepada para ulama yang selalu mengajarkan rasa cinta Tanah Air merupakan salah satu yang disinggung Presiden Joko Widodo.
“Salah satu cara meneladani Rasulullah adalah dengan menaati dan mengikuti ulama dan dawuh para kiai, para kiai sepuh, karena ulama dan para kiai adalah pewaris Rasulullah. Para Kiai selalu menuntun kita untuk cinta Tanah Air, Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air adalah Sebagian Dari Iman),” imbuhnya.
Cinta tanah air merupakan bagian dari iman dan cinta tanah air juga menunjukkan bahwa Islam itu Rahmatan Lil Alamin, yakni Islam yang mengajarkan kedamaian dan Islam yang menjadikan rahmat bagi bagi bangsa dan negara indonesia.
“Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, selama ini telah menunjukkan kepada dunia bagaimana Islam dan dan kehidupan berbangsa berkebangsaan adalah selaras, dan harmoni. Dan ini yang dilihat oleh negara lain,” ucap Presiden.
*Kemajemukan: Anugerah Allah SWT*
Dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, Presiden menjelaskan banyak negara yang mengalami keguncangan, baik keguncangan politik maupun ekonomi. “Di Indonesia alhamdulillah masih diberkahi, masih diberikan karunia. Pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen,” kata Presiden.
Di bidang politik, meski relatif sangat stabil, tetapi agak panas karena peristiwa 4 November 2016 (411) dan 2 Desember 2016 (212). “Tapi alhamdulillah meskipun sedikit menghangat, tetapi tidak sampai pada kondisi yg panas. Kita harus sadar semuanya itu, kita diingatkan sekarang ini, bahwa negara ini memang negara yang majemuk, beragam,” imbuh Presiden.
Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman, terdapat 700 lebih suku dan 1100 lebih bahasa lokal yang berbeda-beda. “Tidak ada negara di dunia ini yang semajemuk negara kita, Indonesia. Ini anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Kalau kita bisa menyatukan, ini akan menjadi sebuah contoh besar bagi negara-negara yang lain,” terang Presiden.
Kehidupan yang damai di antara keberagaman ini, tidak terlepas dari peran kyai dan ulama. “Alhamdulillah ini berkat tausiyah yang sering disampaikan oleh para kyai sepuh, para kyai. Bimbingan yang selalu diberikan pada kita semuanya dari para kyai, para ulama, mengingatkan kita betapa kita ini memang berbeda-beda,” ujar Presiden.
Menutup sambutannya, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Pemuda Ansor atas peran aktifnya menjaga ukhuwah bangsa dan berharap peran tersebut dapat berjalan secara kontinyu demi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang di masa mendatang.
“Saya harap terus menjadi kader bangsa yang cerdas dan tangguh, berakhlak mulia, sehat, kreatif, ikhlas dan beramal sholeh, selain itu juga berani dan patriotik seperti digambarkan dalam Quran Surat Al- Adiyat, yaitu kuda perang yang berlari kencang dan tidak takut memasuki medan perang,” ucap Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam silaturahmi ini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Kiai Sepuh Nadhlatul Ulama, Dewan Penasehat dan Dewan Instruktur GP Ansor, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta Jajaran Pengurus GP Ansor, dan seluruh anggota GP Ansor.
Jakarta, 11 Desember 2016
Kepala Biro Pers, Media dan informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin