Lowokwaru (malangkota.go.id) – Dana Desa merupakan wujud komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Program tersebut adalah untuk mengimplementasikan Nawa Cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara.
Hal itulah yang disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo dalam dialog interaktif bertajuk ‘Pengembangan Masyarakat Berbasis Pada Program Unggulan Kementerian Desa PDTT’ dalam rangka dies natalies Unisma ke-36, Senin (27/3). Menurutnya, kesungguhan komitmen itu diwujudkan melalui anggaran Dana Desa yang meningkat signifikan setiap tahunnya.
“Pada tahun 2015, Dana Desa disalurkan sebesar Rp 20,76 triliun dengan rata-rata per desa menerima Rp 280,3 juta. Tahun 2016 meningkat menjadi Rp 46,98 triliun dengan rata-rata penerimaan tiap desa Rp 643,6 juta. Tahun 2017 penyaluran Dana Desa bertambah lagi menjadi Rp 60 triliun, dengan rata-rata penerimaan desa Rp 800 miliar. Dari anggaran itu akan disalurkan ke 74.910 desa, dan penyaluran Dana Desa ini meningkat 125%,” urai Menteri Eko.
Dalam perjalanannya, kata dia, Dana Desa terbukti telah memiliki pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja secara nasional. “Data mencatat, pada tahun 2016 Dana Desa berkontribusi sebesar 0,9% pada Produk Domestik Bruto (PDB),” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Menteri Eko, Dana Desa juga berkontribusi 0,04% dalam pertumbuhan ekonomi nasional, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 2.331.235 jiwa. “Maka dari itu, penggunaan Dana Desa hendaknya transparan dan tepat sasaran agar dapat menyejahterakan masyarakat di desa,” pungkasnya. (say/yon)
