Klojen (malangkota.go.id) – Malang Artival 2017 yang digelar di depan Balai Kota Malang, Minggu (8/4) berlangsung meriah. Event ini sangat menarik perhatian, sehingga tak heran jika warga masyarakat berjubel untuk menyaksikan Malang Artival. Berbagai kesenian tradisional seperti Reog Ponorogo, Tari Topeng Malangan, kesenian pencak silat, dan lain-lain tampil dengan apiknya dalam gelaran ini.
Disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si, setidaknya ada 213 seniman yang berasal dari berbagai sanggar yang terlibat. Meski baru pertama kali dilaksanakan, Ida mengatakan untuk penyelenggaraan selanjutnya akan dikemas lebih menarik dan lebih meriah lagi, sehingga dapat memberikan suguhan yang berbeda dan menghibur.
“Kita nantinya berencana akan mengundang banyak seniman dari luar Malang dan bahkan dari luar negeri, sehingga tingkat kunjungan wisatawan akan terus meningkat signifikan, terutama wisatawan manca negara. Maka dari itu, semua pihak harus mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan seni budaya seperti ini,” ucap Ida.
Ditambahkannya, untuk meningkatkan kunjungan wisata tidak cukup peran aktif dari seniman saja, namun pihak lain seperti pelaku industri seni budaya dan pemerintah juga harus terlibat langsung di dalamnya. “Jika itu dapat terwujud dengan baik, maka secara otomatis kesenian warisan leluhur ini akan tetap eksis dan diterima masyarakat dengan baik juga,” sambung Ida.
Ke depan, para generasi muda harus bisa dan mampu melestarikan budaya tradisional agar budaya ini tidak tercabut hingga ke akar budayanya. “Kota Malang dan Indonesia pada umumnya kaya kesenian tradisional. Jika tidak dilestarikan, selain akan hilang dengan perlahan, maka juga akan kalah dengan budaya barat,” pungkas Ida. (say/yon)
