Klojen (malangkota.go.id) – Talk show bertema Pola Pembinaan Dalam Pendidikan Formal Pemkot Malang digelar di Aula Makota Polres Malang Kota, Rabu (10/5). Acara ini digelar dalam rangka menyamakan persepsi dan mencari solusi terkait dugaan penyetruman siswa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji, Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Zubaidah, MM menghadiri giat kali ini.
Sutiaji menyampaikan bahwa paradigma pendidikan saat ini tidak bisa disamakan dengan paradigma pendidikan masa lalu. Anak itu ibarat tanaman yang memiliki berbagai potensi, sementara itu guru sebagai tenaga pendidik hanya berperan sebagai media dan fasilitator yang akan membimbing mereka.
“Kota Malang merupakan kota yang memiliki predikat sebagai Kota Layak Anak, sehingga saya berkeyakinan bahwa anak akan tetap mendapatkan haknya dan menjadi prioritas dalam segala pembangunan yang ada,” ucapnya.
Terkait kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu, menurut Sutiaji hal itu adalah suatu pelanggaran. Bukan saja pelanggaran berupa kekerasan secara fisik, namun juga kekerasan psikologis. Dimana anak yang hanya dengan mendengar kata listrik atau setrum saja, akan memiliki tingkat traumatis yang cukup tinggi” jelas Sutiaji.
“Setelah ini saya juga berharap agar orang tua murid turut memantau segala aktivitas pembelajaran di sekolah, utamanya juga terkait media apa saja yang digunakan untuk belajar. Hal tersebut diharapkan dapat dipantau sejak proses penerimaan siswa baru,” beber politisi PKB itu.
“Besar harapan saya agar kejadian ini dapat segera diselesaikan secara baik-baik dengan tetap menggunakan kearifan lokal yang dimiliki Kota Malang. (say/yon)