Malang – Prestasi membanggakan kembali diraih Kota Malang. Penghargaan bidang lingkungan hidup yakni Adipura Kencana kembali diraih oleh kota yang dikenal sebagai Kota Pendidikan ini.
Kepastian terkait penghargaan Adipura Kencana ini datang langsung dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui surat undangan perihal penyerahan Anugerah Adipura yang ditujukan kepada Walikota Malang.
Dalam surat ini disebutkan rencananya penyerahan penghargaan akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (2/8) di Plaza Ir. Soedjono Soerjo Manggala Wanabakti, Jakarta.
Kota Malang mendapat anugerah Adipura Kencana untuk kategori kota besar. Penghargaan Adipura Kencana juga diraih oleh Kota Surabaya dan Kota Tangerang untuk kategori kota metropolitan, serta Kota Kudus dan Kota Jombang yang meraih Anugerah Adipura Kencana untuk kategori kota sedang.
Selain Adipura Kencana, Kota Malang juga kembali menorehkan prestasi melalui SMP Negeri 15, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 7 Malang yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri.
Walikota Malang H. Moch. Anton mengaku sangat bangga dengan penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup ini. Menurutnya prestasi Adipura Kencana ini dapat diraih karena kerjasama dan kebersamaan semua komponen dan elemen masyarakat. “Tentunya Piala Adipura Kencana ini adalah prestasi membanggakan yang harus kita pertahankan,” kata Abah Anton, demikian Walikota Malang itu akrab disapa, Rabu (26/7).
Berbagai inovasi di bidang lingkungan hidup terus didorong oleh Pemerintah Kota Malang, seperti Bank Sampah Malang (BSM), Road Sweeper, Tong Sampah Tematik, Kader 3R, pembangunan pengolahan sampah terpadu, gerakan menabung air, hingga revitalisasi taman dan hutan kota.
Abah Anton menjelaskan jika berbagai program tersebut sangat efektif dalam pengurangan jumlah sampah. Tercatat, presentase peningkatan reduksi sampah dari tahun ke tahun menunjukan grafik yang positif, yakni 26 persen di tahun 2014 lalu meningkat 26,5 persen pada 2015, dan pada tahun 2017 sudah meningkat menjadi 27,5 persen. Ditargetkan pada tahun 2017 mendatang reduksi sampah meningkat menjadi 28 persen.
Selain itu, program reduksi sampah melalui Bank Sampah Malang (BSM) juga sangat efektif selain bisa mengurangi sampah juga mendapatkan keuntungan finansial bagi masyarakat. “Kami harap dengan berbagai inovasi tersebut mengurangi prosentase sampah yang ada di Kota Malang,” tukasnya. (say/yon)