Klojen (malangkota.go.id) – Prestasi membanggakan diraih para atlet Kontingen Kota Malang yang berlaga di Pekan Olah Raga (POR) SD/MI se-Jawa Timur 2017 yang digelar di Kabupaten Lumajang.
Atlet-atlet ‘cilik’ Kota Malang itu berhasil membawa pulang sepuluh medali emas, delapan medali perak, 19 perunggu serta menempatkan Kota Malang menjadi runner up dalam perhelatan pesta olah raga tingkat SD/MI tersebut.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang Drs. Nuzul Nurcahyono mengapresiasi raihan positif yang diperoleh oleh para atlet ‘cilik’ ini. Dikatakannya, prestasi para atlet cilik ini menunjukkan jika Kota Malang memiliki bibit-bibit yang potensial.
“Dispora Kota Malang mengapresiasi raihan kontingen dalam ajang POR SD/MI. Ini adalah prestasi yang cukup baik dan membanggakan,” kata Nuzul, Minggu (19/11).
Dijelaskannya, pembinaan terhadap para atlet terus dilakukan sejak usia dini, sehingga nantinya mampu membawa nama baik Kota Malang di ajang pesta olahraga yang lebih besar, baik skala nasional bahkan internasional. “Pembinaan terhadap atlet terus kita lakukan agar muncul bibit-bibit baru dalam dunia olah raga,” tukasnya.
Terpisah, Wali Kota Malang H. Moch. Anton juga memberikan apresiasinya. Disampaikannya, semangat menumbuhkan bibit baru dalam dunia olahraga terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang. Beberapa cabang olahraga selama ini sudah berhasil mengharumkan Kota Malang di level internasional.
“Usia emas berada di rentang 14 tahun sampai 25 tahun. Sedangkan persiapan menuju itu membutuhkan waktu pembinaan sekitar enam tahun sampai 10 tahun. Karena itu orientasi pembinaan olahraga harus dimulai sejak dini. Dan saya atas nama Pemkot Malang mengapresiasi penuh raihan para atlet SD/MI di ajang bergengsi itu,” kata Abah Anton, demikian Wali Kota Malang itu akrab disapa warganya.
Pada ajang POR SD/MI tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Lumajang ini, kontingen Kota Malang mengirimkan sebanyak 148 atlet, 36 pelatih dan 32 orang official. Kota Malang meraih posisi runner up dan posisi pertama diraih Kota Surabaya. (say/yon)