Lowokwaru (malangkota.go.id) – Tantangan profesi insinyur di Indonesia kian kompleks memasuki abad 21. Tantangan terbesar di era banjir informasi ini adalah pelayanan yang penuh integritas.
Guna menjawab hal tersebut, Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kuliah perdana, Sabtu (3/3) di Ruang Sidang GKB 4 UMM.
Hadir sebagai pembicara Wakil Ketua III Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jawa Timur Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D yang memaparkan materi ‘Pertimbangan Energi: Hemat, Bersih dan Terbarukan’.
Daniel menyebut, banyak faktor yang menjadi tantangan insinyur khususnya di abad 21 ini, salah satunya perubahan iklim dan pemanasan global.
“Energi menjadi pertimbangan yang sangat penting untuk para insinyur dimanapun. Kita dengar istilah safety, coba sekarang kita tambahkan dengan energy safety, bagaimana kita bijak menggunakan energi,” tutur Daniel.
Selain itu Dekan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut menyampaikan, keberadaan profesi insinyur harus dapat memberikan solusi yang etis atas permasalahan-permasalahan pembangunan Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat yang baik untuk publik.
“Bermanfaat bagi masyarakat itu dengan cara birokratnya bersih, aparaturnya dalam hal ini kita juga harus kompeten. Ini yang saya usulkan. Saya yakin mahasiswa PSPPI UMM lebih peka karena lebih mempertimbangkan dari sisi moral dan spiritual,” tukasnya.
Kuliah perdana ini merupakan kuliah pertama untuk mahasiswa PSPPI UMM. Selain dihadiri mahasiswa PSPPI UMM, kuliah juga dihadiri oleh dosen-dosen Fakultas Teknik UMM yang nantinya akan menjadi pengajar untuk mahasiswa PSPPI.
Ketua Tim Persiapan Program Studi Pendidikan Profesi Insiyur UMM, Annisa Kesy Garside ST., MT menilai bahwa kuliah perdana ini penting adanya karena dapat menjadi bekal pengetahuan yang lebih luas tentang profesi insinyur.
“Ini dapat memberikan gambaran akan tantangan-tantangan dan tugas yang mereka lakukan nanti setelah mendapat gelar profesi insinyur,” pungkas Annisa. (hms/say/yon)