Surabaya (malangkota.go.id) – Dalam rangka pengendalian harga komoditas bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan Idulfitri Tahun 2018, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar High Level Meeting dan Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Jawa Timur di Ballroom Lantai 1 Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis (19/4).
Inflasi yang rendah, stabil dan terkendali merupakan faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Karenanya, pengendalian dan pencapaian inflasi yang rendah dan stabil sangat diperlukan dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Berkesempatan hadir pada rakor kali ini Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pjs Walikota Malang Wahid Wahyudi dan seluruh Bupati dan Walikota se-Jawa Timur.
Rakor ini digelar dengan tujuan untuk tetap menjaga stabilitas serta ketersediaan stok bahan pokok jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1439 H.
“Sedapat mungkin, kita harus bisa mencegah terjadinya panic buying yang bisa saja terjadi di masyarakat,” kata Gubernur Jatim Soekarwo.
Gubernur Jawa Timur yang lebih akrab disapa Pakde Karwo itu menyampaikan bahwa masyarakat harus diberi keyakinan bahwa stok bahan pokok yang kita miliki cukup untuk memenuhi kebutuhan saat HKBN mendatang.
Ia juga berpesan agar seluruh tim TPID yang ada di masing-masing kabupaten/kota se-Jawa Timur dapat menjaga pasokan kebutuhan bahan pokok sehingga stabilitas harga juga dapat terjaga.
“Terdapat lima tantangan inflasi di Jatim, yaitu target sasaran inflasi menurun, kenaikan harga minyak dunia, peningkatan permintaan menjelang Pilkada, harga pangan global nilai tukar, dan adanya potensi La Nina,” jelasnya.
Inflasi di Jatim pada bulan Maret 2018 adalah 3,7 persen, angka tersebut adalah angka terendah di kawasan Jawa dan lebih rendah dibanding nasional yaitu 3,40 persen.
Adanya jaminan stok bahan pokok jelang Ramadan disampaikan oleh orang nomor satu di Pemprov Jawa Timur itu. Pakde Karwo menjelaskan, stok beras pada April, Mei dan Juni 2018 dipastikan aman. Dimana pada bulan Juni ini prognosa produksi beras di Jatim sebanyak 996.496 ton dengan konsumsi 297.243 ton, sehingga surplus 699.253 ton.
Selain itu, stok beras di gudang Bulog per tanggal 13 April 2018 sebanyak 147.334 ton yang tersebar di seluruh gudang Bulog di Jatim.
Untuk komoditas gula pasir, berdasarkan data stok produsen per 28 Februari 2018, di pabrik gula sebanyak 26.875 ton, tebu rakyat sebanyak 79.181 ton, dan pedagang sebanyak 220.810 ton, total stok gula sebanyak 326.867 ton.
Sementara stok gula pasir di gudang Bulog per tanggal 13 April 2018 sebanyak 50.747 dan tersebar di seluruh gudang Bulog di Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI Eggartiasto Lukita mengatakan, seluruh pedagang pasar tradisional harus menjual bahan pokok tidak boleh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Di Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET untuk beras medium seharga Rp. 9.450/kg, sementara untuk beras premium Rp. 12.800/kg. Sedangkan untuk gula pasir HET Rp. 12.500/kg, daging beku Rp. 80.000/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 11.000/liter dan minyak goreng curah seharga Rp. 10.500/liter.
“Bila sudah ada stok beras di daerah masing-masing maka Bulog standby, bila ada kekurangan maka Bulog siap untuk menyalurkan. Saat ini ketersediaan beras melimpah, jadi tidak ada kekhawatiran kekurangan stok,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2018 diperkirakan tetap terkendali dalam kisaran 3,5%±1% (yoy), namun tetap perlu diwaspadai soal kenaikan harga pangan. Untuk itu, perlu penguatan koordinasi kebijakan terutama untuk menjaga inflasi pangan (volatile food) maksimal 4-5% dengan memastikan kecukupan pangan.
Pada kesempatan ini Menteri Perdagangan RI bersama Gubernur Soekarwo secara simbolis melepas pengiriman bantuan bahan pokok berupa beras dari Jatim ke berbagai wilayah di Indonesia, yakni Maluku, Jambi, Yogyakarta, Bali, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Papua.
Di Kota Malang, ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri juga dinyatakan aman. Hal tersebut disampaikan Wahid Wahyudi selaku Pjs Walikota Malang di sela-sela acara rakor.
Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perdagangan Kota Malang juga akan terus melakukan operasi pasar secara berkala guna membantu masyarakat Kota Malang dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka saat HBKN tersebut.
“Kami akan memperhatikan betul arahan dari Menteri Perdagangan dan Gubernur Jawa Timur yang tadi telah disampaikan, yaitu agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhannya serta mencegah terjadinya panic buying jelang hari raya,” tegas Wahid. (say/yon)