Kedungkandang (malangkota.go.id) – Kampung Desaku Menanti yang ada di di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang menarik perhatian Pjs Walikota Malang Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT.
Saat berkunjung ke Kampung Desaku Menanti, Selasa (15/5), Pjs Walikota Malang yang didampingi Hj. Astrid Wahid Wahyudi menyempatkan untuk melihat semua obyek wisata termasuk juga berswafoto. Jika dikelola dengan baik, ia yakin di kampung binaan Dinas Sosial Kota Malang ini akan menjadi destinasi wisata yang diminati para wisatawan.
Wahid mengatakan bahwa Kampung Desaku Menanti sangat asri, elok alamnya dan potensi untuk terus dikembangkan menjadi tujuan wisata sangat besar.
“Saya akan kumpulkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk melakukan kerja bersama agar lokasi ini berkembang secara produktif,” kata Wahid Wahyudi, Selasa (15/5).
Selain menikmati keasrian Kampung Desaku Menanti, Wahid Wahyudi beserta istri menyempatkan untuk bercengkerama dengan segenap warga sekaligus memberikan bantuan jelang Ramadan 1439 H.
“Selain bantuan hari ini, insyaallah akan saya kirim perangkat salat untuk warga dan tentu akan saya promosikan pula keberadaan kampung wisata topeng ini,” ucap Wahid.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si mengungkapkan Kampung Wisata Desaku Menanti adalah program dari Kementerian Sosial dan di Kota Malang ada sejak tiga tahun lalu. Kampung yang juga dikenal sebagai Kampung Wisata 100 Topeng ini per minggunya rata-rata mendapat kunjungan sebanyak 500 orang.
“Hingga kini ada 35 KK yang berdomisili di Kampung Desaku Menanti, bekerja, belajar dan mengembangkan diri untuk berwirausaha di tempat ini,” kata Yuyun, panggilan akrab Sri Wahyuningtyas.
Pekerjaan besar dalam membina warga di Kampung Desaku Menanti yang merupakan eks gelandangan dan pengemis (gepeng) ini, disampaikan Yuyun adalah mengubah pola pikir dan pola hidup agar tidak lagi di berada jalan. Oleh karena itu menurutnya butuh kerja sama dari berbagai pihak agar bisa membantu warga Desaku Menanti dapat hidup mandiri.
Dalam kesempatan ini Yuyun juga menceritakan akses jalan ke Kampung Desaku Menanti saat ini masih kurang memadai, sehingga diperlukan akses jalan keluar lagi agar Kampung Wisata 100 Topeng lebih digemari. cah