Lowokwaru (malangkota.go.id) – Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2/Kostrad, Mayor Jenderal TNI Marga Taufiq dan Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) Drs. Awan Setiawan, MMT, MM menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan Wawasan Kebangsaan di Gedung AA Kantor Pusat Polinema, Kamis (26/7).
Dengan penandatangan MoU ini nantinya Pangdivif 2/Kostrad akan mengajak para mahasiswa Polinema untuk meningkatkan rasa kesadaran akan pentingnya bela negara melalui latihan-latihan bela negara yang diselenggarakan oleh Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Harapannya ke depan akan tertanam sikap dan perilaku cinta tanah air yang pada akhirnya akan meningkatkan jiwa nasionalisme terhadap bangsa dan negara pada generasi muda.
Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (2b) poin 8, yang isinya tugas pokok TNI adalah memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta.
Lebih lanjut, Pangdivif 2/Kostrad mengatakan bahwa program Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan wawasan kebangsaan ini perlu diberikan kepada para pelajar dan mahasiswa, karena pada masa itulah yang paling rawan terpengaruh paham-paham menyimpang, seperti radikalisme atau terorisme.
Menurutnya, bangsa Indonesia kini tengah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan intoleransi dan hendak menggantikan prinsip-prinsip dasar bernegara. “Kewajiban kita semua untuk melawan oknum tersebut dan menjaga keutuhan NKRI, kebhinekaan dan Pancasila serta UUD 45,” tegas Mayjen Marga.
Sementara itu Direktur Polinema, Awan Setiawan mengatakan bahwa wawasan kebangsaan adalah tekad dimana NKRI, kebhinekaan serta persatuan dan kesatuan merupakan prinsip kebangsaan yang sudah bersifat final di Indonesia.
Menurutnya, jika terjadi degradasi wawasan kebangsaan dan dibiarkan begitu saja, maka kehancuran bangsa Indonesia sudah diambang mata.
Oleh karena itu, program Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan wawasan kebangsaan ini perlu melibatkan elemen pemerintah daerah dan pendidikan, sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam program ini tepat sasaran. (say/yon)