Klojen (malangkota.go.id) – Kota Malang kini memiliki Monumen Panser Anoa. Monumen persembahan PT dari PT Pindad (Persero) untuk Kota Malang ini terletak di Taman Cerdas Trunojoyo yang berada di depan Stasiun Kota Baru.
Penyerahan dan peresmian Monumen Panser Anoa yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pindad (Persero) dilakukan di area depan Stasiun Kota Baru Malang, Sabtu (18/8).
Penyerahan dilakukan langsung oleh Direktur PT. Pindad (Persero) Abraham Mose kepada Plt. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan disaksikan oleh Sekretarsi Daerah Kota Malang, Pangdiv 2/Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq, serta para undangan dan warga masyarakat Kota Malang yang saat itu turut hadir menyaksikan.
Abraham Mose mengungkapkan bahwa Monumen Panser Anoa 6×6 ini adalah bentuk apresiasi kepada Kota Malang sebagai wujud karya dan bakti untuk negeri. Panser Anoa yang ada di Taman Cerdas Trunojoyo ini merupakan panser asli dan bukan replika.
“Kenapa kami memberikan Panser Anoa 6×6? Ini merupakan kebanggan dari bangsa Indonesia karena diproduksi di dalam negeri oleh putra putri bangsa Indonesia yaitu PT Pindad. Sudah digunakan oleh TNI AD kita. Tidak hanya itu, Anoa sudah dipakai oleh Pasukan Perdamaian PBB, sehingga kami memberikan apresiasi di Kota Malang menampilkan Monumen Anoa 6×6 kebanggan kita semua,” terangnya.
Sementara itu dalam sambutannya, atas nama Pemerintah Kota Malang, Plt. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan rasa terima kasih kepada PT. Pindad atas apa yang diabdikan oleh PT Pindad kepada Bumi Arema dengan hibah Panser Anoa yang menjadi kebanggan warga Indonesia.
“Atas nama Pemerintah Kota Malang terus menerus memang kami akan galang kerjasama dengan semua komunitas untuk membangun bagaimana soliditas Salam Satu Jiwa itu bukan slogan. Salam Satu Jiwa itu mengilhami dari sikap dan perbuatan kita semua, bahwa kita boleh berbeda apapun agama, suku, ras, warna kulit tapi kita adalah Merah Putih, kita adalah Indonesia,” tegasnya.
“Kami berharap masyarakat juga turut peduli atas bantuan ini dengan tidak merusak Monumen Panser Anoa agar keberadaan monumen ini semakin memperindah kota dan menjadi kebanggaan masyarakat,” harap Sutiaji. (cah/yon)