Kedungkandang (malangkota.go.id) – Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh salah satu pelajar kelas 6 SDN Lesanpuro 4 Kota Malang di ajang Nasional Open Tournament Pencak Silat Tugu Muda Championship yang digelar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Pelajar itu bernama Najwa Aurora Mahsya. Pada kejuraan yang digelar pada tanggal 1-2 September lalu tersebut Najwa yang berasal dari perguruan Tapak Suci itu turun di kategori seni tangan kosong. Putri pasangan Syaiful Afandi-Siti Khotimah itu turut mengharumkan nama sekolahnya dan Kota Malang dengan menyabet medali perak di ajang yang digelar oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Siswi kelahiran Banyuwangi yang kini berusia 12 tahun itu mengaku senang dan bangga atas prestasi ini, karena persaingan dari berbagai perguruan pencak silat cukup berat. “Selama ini saya tekun berlatih sebelum ikut kejurnas ini agar bisa berprestasi,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (11/09).
“Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya, seperti para pelatih di perguruan Tapak Suci Kota Malang, guru dan Kepala SDN Lesanpuro 4, teman-teman seperguruan, dan teman-teman sekolah. Atas dukungan mereka, akhirnya saya bisa meraih semua ini dengan baik,” imbuhnya.
Untuk ke depannya, Najwa mengaku akan terus berlatih dengan serius agar bisa mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaran di berbagai level seperti halnya Pekan Olahraga Nasional. Siswi berhijab ini juga mengaku jika kedua orang tuanya memberikan dukungan sepenuhnya, apalagi sang ayah juga pernah menggeluti olahraga pencak silat.
Dukungan juga diberikan pihak sekolah yang selalu memfasilitasi setiap siswa yang akan mengikuti berbagai perlombaan. “Ini ajang kejurnas pencak silat yang pertama kali saya ikuti, dan alhamdulillah saya bisa meraih medali perak. Semoga medali-medali lain akan menyusul nantinya, agar saya bisa terus membanggakan berbagai pihak,” urai Najwa.
Sang ayah, Syaiful Afandi juga merasa bangga dengan raihan prestasi putrinya itu dan akan memberi dukungan sepenuhnya. “Saya sebagai orang tua akan menuruti dan mengikuti kemauan anak yang sifatnya positif. Dengan tidak mengabaikan akademiknya tentu prestasi non akademik juga akan terus didorong,” ungkapya. (say/yon)