Blimbing (malangkota.go.id) – Masalah kemacetan, genangan air (banjir) dan juga tanah longsor menjadi topik prioritas yang dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Blimbing yang digelar di aula kantor Kecamatan Blimbing, Kamis (14/2/2019).
Dalam sambutannya, Camat Blimbing Drs. Muarib, M.Si mengungkapkan bahwa dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Blimbing, ada beberapa hal yang menjadi prioritas. Diantaranya adalah penanganan genangan air yang biasa terjadi di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, Jl. Tenaga, Jl. Panji Suroso, RW 10 Blimbing, Perumahan Cluster Pandanwangi dan Pasar Bunulrejo.
“Bukan hanya masalah genangan air, fokus pembangunan Kecamatan Blimbing 2020 juga ada terkait penanganan kemacetan lalu lintas,” jelas Muarib, Kamis (14/2).
Selain persoalan kemacetan, diakui Muarif tahun 2020 Kecamatan Blimbing harus bisa menuntaskan masih adanya warga yang buang air besar sembarangan di sungai dan menggalakkan Open Defecation Free (ODF). Dimana di Blimbing masih baru Kelurahan Arjosari saja yang nyaris terbebas dan hanya menyisakan delapan KK.
Permasalahan lain yang juga harus dipecahkan di wilayah Blimbing adalah terkait bencana tanah longsor. Di Kecamatan Blimbing masih banyak warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Jadi dengan adanya perencanaan yang bagus, harapannya ke depan Kecamatan Blimbing semakin maju dan mendapatkan keberkahan.
Sementara itu Sekretaris Kecamatan Blimbing J. A. Bayu Widjaya mengatakan, sebelum menggelar Musrenbang tingkat kecamatan ini sebelumnya sudah melalui proses yang panjang, mulai dari musyawarah tingkat RT, RW dan kelurahan.
“Dari musyawarah selama ini ada sebanyak 371 usulan fisik dan sebanyak 252 usulan nonfisik untuk rencana pembangunan 2020 di Kecamatan Blimbing,” kata Bayu. (cah/yon)