Klojen (malangkota.go.id) – Pada gelaran Dekranasda Fair Kota Malang 2019 yang digelar di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Senin (1/4/2019) hingga Jumat (5/4/2019), ada salah satu stan kerajinan batik yang terlihat ramai dikunjungi, diantaranya adalah para pelajar.
Stan itu adalah milik Astutik Ningtias, salah satu pembatik asal Malang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap batik yang merupakan warisan leluhur bangsa dan sudah diakui oleh dunia sebagai budaya asli Indonesia.
Tak hanya diramaikan pengunjung yang melihat batik, ternyata Astutik juga memberikan pelatihan membatik gratis dan ternyata banyak diminati generasi muda serta pelajar yang datang atau diberi tugas oleh pihak sekolahnya.
Perempuan berhijab itupun membimbing setiap pelajar yang datang dengan sabar, mulai dari membuat motif hingga bagaimana membuat batik yang bagus.
Usai diberikan arahan, para pelajar pun langsung mempraktikkan mulai mencanting di atas kain yang juga telah disiapkan. Mereka tampak sangat antusias dan ingin belajar lebih jauh tentang batik setelah mencoba serta mempraktikkan serunya membatik.
Tak hanya memberikan pelatihan di setiap ada pameran yang diikutinya, ternyata menurut pengakuan Astutik, dirinya juga memberikan pelatihan gratis di rumahnya. Bahan dan peralatan yang digunakan juga sudah disiapkan di rumahnya.
“Cara seperti ini merupakan salah satu wujud kepedulian dalam pelestarian batik sebagai warisan leluhur bangsa yang harus terus dijaga hingga akhir hayat,” ungkapnya, Kamis (4/4/2019).
Perempuan paruh baya ini mengaku juga sering memberikan pelatihan batik gratis di lembaga pendidikan dan lembaga sosial. Dengan demikian, pecinta batik akan semakin banyak, terutama dari kalangan kaum muda dan terus lestari selama hayat masih di kandung badan. “Saya berharap agar batik Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri ketika dipakai oleh penggunanya,” harapnya. (say/yon)