Klojen (malangkota.go.id) – Sebagai upaya pengendalian inflasi pada bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idulfitri 1440 H, serta dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di Kota Malang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melaksanakan pemantauan dan monitoring stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di beberapa titik, Rabu (8/5).
Beberapa titik yang dipantau antara lain Pasar Klojen, Pasar Bunul, distributor UD. Sari Bumi, distributor UD Surya Kusuma, Gudang Baru Bulog dan Terminal BBM Pertamina Malang.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada kesempatan kali ini memimpin langsung operasi pemantauan dengan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH beserta seluruh Tim TPID Kota Malang.
Monitoring ini bertujuan untuk mengarahkan ekspektasi masyarakat akan ketersediaan bahan pokok memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri di Kota Malang dalam kondisi mencukupi, sehingga masyarakat tidak berlomba-lomba membeli bahan pokok dalam jumlah yang melebihi kewajaran sehingga dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.
Di sela-sela giat monitoring, pria berkacamata tersebut juga mengimbau kepada masyarakat agar membeli bahan pokok secukupnya sesuai dengan kebutuhan untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di Kota Malang.
Saat ini, dikatakan Sutiaji harga bahan pokok yang harus dikendalikan adalah bawang putih. Menurutnya komoditas ini mengalami lonjakan harga yang cukup fluktuatif akhir-akhir ini, namun minggu ini Kota Malang telah mendapat pasokan bawang putih sebanyak delapan ton sehingga harga bawang putih di pasaran hari ini telah mengalami penurunan.
Melalui monitoring kali ini dapat diketahui bahwa ketersediaan bahan pokok di Kota Malang saat memasuki bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idulfitri dinilai aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu saat mengunjungi Terminal BBM Pertamina Malang, pihak Pertamina juga menjamin ketersediaan BBM dan elpiji di Kota Malang akan mencukupi kebutuhan masyarakat. Stok BBM pada tahun 2019 ini diprediksi akan naik sebesar 11 persen yaitu 2.750 KL, sehingga Pertamina Malang juga akan mengantisipasi hal tersebut.
Sedangkan untuk ketersediaan elpiji, saat ini Kota Malang memiliki ketersediaan stok sebanyak 23.662 tabung dengan rata-rata bertahan selama 4,6 hari.
Khusus untuk menyambut pemanfaatan Tol Malang-Pandan (MaPan), dikatakan pihak Pertamina bahwa selama belum ada rest area dengan layanan SPBU, maka Pertamina telah menyediakan layanan Dispenser BBM guna memenuhi kebutuhan bagi para pemudik. (Ts/yon)