Berita

Sutiaji: Subsektor Game dan Aplikasi Serap Ribuan Tenaga Kerja

Jakarta (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Malang Creative Fusion (MCF) memberikan pemaparan langsung di hadapan para juri dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terkait dengan perkembangan ekonomi kreatif Kota Malang di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji foto bersama rombongan usai paparan Kota Kreatif di Jakarta

Dalam paparan bertajuk “Menuju Malang Digital Creative City”, wali kota menjelaskan jika Kota Malang saat ini bermetamorfosa sebagai pusat perdagangan dan jasa di Malang Raya.

“Kota Malang banyak ditunjang dengan banyak kampus ternama, pariwisata yang menggeliat dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat sehingga saat ini menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan Malang Raya,” kata Sutiaji saat memberika pemaparan di Hotel  Alila Jakarta.

Dalam subsektor game dan aplikasi, Kota Malang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2017 perusahaan, startup dan studio pada bidang ini sejumlah 92 dan dalam kurun waktu dua tahun meningkat pesat menjadi 151 perusahaan.

Hal itu sinergi dengan pertumbuhan komunitas kreatif dari 10 komunitas pada tahun 2017 dan kini meningkat menjadi 18. Begitu pula co-working space juga mengalami perkembangan pesat dari 5 menjadi 13 dan kini sedang diupayakan tambahan satu co-working space di setiap kecamatan.

Pertumbuhan industri dalam subsektor bidang game dan aplikasi tersebut berdampak positif pada perekonomian masyarakat dan serapan tenaga kerja. Data Pemerintah Kota Malang menyebut hingga saat ini, subsektor game dan aplikasi mampu menyerap lebih dari 2.200 tenaga kerja, 624 personal linear dan aktif dalam bidang tersebut.

Dari jumlah 151 perusahaan bidang game dan aplikasi yang ada di Kota Malang, terdapat tujuh studio game dan 144 studio aplikasi dengan kualifikasi delapan perusahaan besar dengan pendapatan mencapai lebih Rp10 miliar per tahun, 20 perusahaan sedang menghasilkan kurang lebih Rp1-Rp10 miliar per tahun dan 123 perusahaan kecil dengan pendapatan berkisar antara Rp100-Rp999 juta per tahun.

“Ekonomi kreatif dipandang mampu menjadi pengungkit kesejahteraan masyarakat, menjadi jawaban penciptaan lapangan pekerjaan, implementasi smart city, serta menjawab tantangan dalam era industri 4.0,” ujar Sutiaji.

Dijelaskan, fokus pengembangan Pemerintah Kota Malang dalam mendongkrak ekonomi kreatif meliputi tiga hal, yakni penyediaan infrastruktur, perkembangan ekosistem, dan peningkatan pemasaran. Di mana hal itu telah ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota Malang No. 12 Tahun 2018 tentang Road Map Pengembangan Ekonomi Kreatif Subsektor Unggulan dan Subsektor Prioritas Kota Malang 2018-2022.

“Malang Creative City dibangun dengan modal kekuatan kolaborasi pentahelix yang menyadari potensi luar biasa sinergi, bukan dari satu atau dua golongan semata,” tukasnya.

Dalam upaya mengembangkan subsektor game dan aplikasi ini, lanjut Sutiaji, Pemerintah Kota Malang telah menggelontorkan program pendukung, di antaranya yakni 45 program jangka pendek, 34 program jangka menengah dan 55 program jangka panjang termasuk rencana membangun Malang Creative Centre pada tahun 2020 mendatang.

“Kita berharap dengan masuknya Kota Malang sebagai 10 nominasi Kota Kreatif ini menjadi pelecut bersama dalam mengambangkan industri ekonomi kreatif yang saat ini berkembang cukup pesat,” tandasnya.

Bahkan, kata wali kota, dalam nota perjanjian dengan Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang, terdapat juga MoU terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dengan melihat potensi masing-masing daerah.

Upaya ini direspons positif oleh Wakil Ketua Bekraf dan Mantan Wali Kota Pekalongan mengapresiasi Wali Kota Malang, Sutiaji yang telah menginisiasi Malang Raya untuk saling bersinergi.

“Tentu hal ini sangat positif dan kita optimis Kota Malang bisa menjadi empat kota sebagai role model Kota Kreatif di Indonesia,” ucap Wali Kota Malang.

Sebagaimana diketahui, Kota Malang masuk 10 nominasi Kota Kreatif Indonesia yang dipilih Bekraf. Usai melalui tahapan uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/ Kota Kreatif Indonesia tahun 2016 sampai tahun 2018, akhirnya terseleksi 10 daerah yang masuk nominasi, termasuk Kota Malang.

Nantinya, akan ada empat kabupaten/ kota yang ditetapkan sebagai role model Kota Kreatif di Indonesia. Khsusus Kota Malang, mengandalkan subsektor game dan aplikasi, sehingga optimis bisa masuk menjadi role model empat Kota Kreatif di Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content