Jakarta (malangkota.go.id) – Kelurahan Tulusrejo digadang-gadang meraih prestasi terbaik dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Nasional 2019. Sebelumnya, ada beberapa kelurahan di Kota Malang telah menorehkan prestasi dan membanggakan Kota Malang sebagai kelurahan terbaik nasional, diantaranya Kelurahan Tlogomas tahun 2014, Kelurahan Kasin pada tahun 2015 dan Kelurahan Sawojajar tahun 2017.
Hal tersebut mengemuka saat Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan lima desa dan lima kelurahan di setiap regional untuk mengikuti tahapan pemaparan calon juara lomba desa dan kelurahan tingkat regional 2019. Kota Malang berada di regional II yang terdiri dari pemerintah kota di Pulau Jawa dan Bali.
Hadir lima kelurahan dari regional II yang mengikuti tahapan pemaparan bersama Kelurahan Tulusrejoyakni Kelurahan Mangkubumen Kota Surakarta Jawa Tengah, Kelurahan Cokrodiningraton Kota Yogyakarta DIY, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Banten dan Kelurahan Semarapura Tengah Kabupaten Klungkung, Bali.
Lurah Tulusrejo Nina Sudiarty, S.STP, M.Si, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama kepala OPD terkait melakukan pemaparan langsung di hadapan tim penilai tingkat pusat di Ruang Rapat Lt. 2 Gedung C Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Jakarta, Jumat (8/8/2019).
Dalam paparan bertajuk ‘Proud To Be an Extraordinary Tulusrejo’, Nina Sudiarty menjelaskan berbagai capaian inovasi dan kolaborasi Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Salah satunya gang Kebangsaan dengan Komunitas Jumini (anak-anak) dan Jumila (lansia) yang kompak bergotong royong dalam menjaga lingkungannya agar lebih baik dan mandiri.
“Ini adalah salah satu kampung andalan saya, yaitu Kampung Kebangsaan. Dulu ini kampung kumuh, setelah tiga tahun saya menyepakati dengan tokoh masyarakat, BKM, LPMK dan di sana swadaya terbesar masyarakat yang sekarang mencapai 250 juta tanpa APBD Kota Malang,” paparnya, Kamis (8/8/2019).
Selain itu ada Inovasi Bantaran Barat Mart (BBM) sebagai penunjang ekonomi kreatif yang lokasinya berada di RW 16. Minimarket milik RW yang dikelola dengan sistem koperasi ini menampung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya warga Tulusrejo.
Lomba Desa/Kelurahan tingkat Nasional ini dilaksanakan untuk mendorong partisipasi kepada pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat untuk berlomba dan bersaing secara supportif, positif, dan terintegratif dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat desa dan kelurahan.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pemerintah desa dan kelurahan untuk mengoptimalkan dan mengevaluasi potensi yang ada di wilayahnya serta pembangunan yang dilaksanakan atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku, tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien sehingga tercapai peningkatan kualitas hidup masyarakat desa dan kelurahan, baik pada aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kebudayaan maupun kemasyarakatan.
Sementara itu Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam sesi dialog menyampaikan pentingnya penguatan kelembagaan kelurahan. Setiap tahun Kota Malang mengadakan Otonomi Award untuk kelurahan sebagai bentuk apresiasi dan mendorong kreativitas lurah.
Diungkapkannya, Pemkot Malang berkomitmen sesuai dengan Undang-undang nomer 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengalokasikan lima persen masuk dalam anggaran kelurahan.
Sinergi Pentahelik dalam membangun Kota Malang. “Apa artinya lomba kalo tidak ada tindak lanjut, sehingga apa yang didapat disini evaluasi dari panjengan semua, catatan bagi kami, sehingga ke depan catatan-catatan bagi kami yang belum kami lakukan akan kita tindak lanjuti. Hari ini kami datang untuk belajar, ke depan itu yang harus kita tindak lanjuti dan kami harus lebih baik dari hari ini,” pungkasnya. (EM/yon)