(malangkota.go.id) – Dua pecatur junior Kota Malang meraih dua medali emas, tiga perak, dan satu perunggu dalam kejuaraan catur junior ‘Eastern Asia Youth Chess Championship 2019′ di Bangkok.
Kejuaraan catur yang diikuti 18 negara di Asia itu berlangsung mulai 1 Agustus dan berakhir pada hari ini, Sabtu (10/8/2019).
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Malang Thatit Boedisucahyo mengatakan, dua atlet catur peraih medali itu atas nama Nayaka Budi Dharma (12 tahun) dan Arjuna Satria Pamungkas (11 tahun). Nayaka dan Arjuna masuk dalam kontingen 11 pecatur remaja Indonesia yang dikirim ke Ibu Kota Thailand itu.
“Provinsi Jawa Timur sendiri diwakili tiga atlet, masing-masing dua orang dari Kota Malang dan seorang lagi dari Kediri (As Syahsyah Syakish Thirof). Alhamdulillah, prestasi mereka di kejuaraan level Asia tentu membanggakan Indonesia umumnya, serta Malang khususnya,” kata Thatit, Sabtu (10/8/2019).
Thatit menyebutkan, Nayaka bertanding di Kelompok Junior C atau kelompok umur di bawah 15 tahun (KU-15) dan Arjuna bertanding di Kelompok Junior D atau kelompok umur di bawah 13 tahun (KU-13).
Nayaka memperoleh sekeping medali emas dan dua perak. Medali emas diraih Nayaka di kelas catur klasik (90 menit) dengan mengalahkan pecatur junior tuan rumah. Nayaka juga mendapat dua medali perak, masing-masing di kelas catur cepat atau rapid chess (15 menit) dan catur kilat (5 menit). Perak di dua kelas ini masing-masing diperoleh Nayaka setelah melawan pecatur Thailand dan Malaysia.
Sedangkan Arjuna mendapat satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Medali emas diperolehnya setelah mengalahkan pecatur Thailand. Sekeping perak didapat Arjuna setelah melawan pecatur tuan rumah dan sekeping perunggu didapatnya setelah mengalahkan pecatur Malaysia.
Keikutsertaan Nayaka dan Arjuna di kejuaraan Asia di Bangkok 2019 merupakan permintaan langsung dari Pengurus Besar Percasi. Mereka diminta memperkuat tim Indonesia setelah meraih medali emas di Kejuaraan Nasional Catur ke-47 di Banda Aceh, 10-17 Oktober 2018.
Di kejuaraan ini Provinsi Jawa Timur jadi juara umum dengan perolehan enam medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
“Mereka memang berhak mendapat kesempatan berlaga di event internasional berkat prestasi mereka di tingkat nasional. Biasanya yang dipilih diberangkatkan ke pertandingan luar negeri yang dapat juara satu sampai tiga dan keputusan finalnya oleh PB Percasi,” ujar Thatit.
Menurut Thatit, kejuaraan Asia di Bangkok yang diikuti Nayaka dan Arjuna merupakan pertandingan internasional kedua bagi Nayaka dan pertandingan internasional pertama bagi Arjuna.
Sebelumnya, Nayaka memperkuat tim Indonesia dalam Kejuaraan Catur Kelompok Umur Terbuka ASEAN ke-18 (18th Asean Age Group 2017) yang diadakan Kuantan, Pahang, Malaysia, 25 November sampai 4 Desember 2017.
Di kejuaraan Asia Tenggara itu menyumbangkan dua medali emas dan satu medali dari tiga kelas berbeda. Dua emas diperoleh Nayaka masing-masing dari kelas catur kilat dan catur cepat, serta satu medali perak didapat dari kelas catur standar. Sumbangan medali Nayaka ini turut mengantarkan Indoznesia menjadi juara umum dengan total 13 medali emas, lima medali perak, dan empat medali perunggu.
Keikutsertaan Nayaka di kejuaraan catur di Malaysia itu merupakan buah dari prestasinya meraih medali perunggu catur cepat Kelompok Junior E (U-11) dalam Kejuaraan Nasional Catur Junior IV di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, 27 November sampai 2 Desember 2016. Di kejurnas ini pula Arjuna meraih medali perak untuk Kelompok Junior G (U-07).
Nayaka saat ini berusia 12 tahun dan tercatat sebagai murid kelas 1 SMPN 5 Malang. Arjuna masih berusia 11 tahun dan murid kelas 5 di SDN Mojolangu 5.
Namun, hingga laporan ini ditulis, belum diketahui total medali yang diperoleh tim Indonesia di Bangkok. Seluruh anggota tim dijadwalkan pulang ke Indonesia pada Minggu besok. (hms/yon)