Klojen (malangkota.go.id) – Terus meningkatnya pengguna jasa kereta api yang melalui Kota Malang menjadi alasan bagi PT KAI untuk melakukan perluasan atau pengembangan Stasiun Kereta Api Malang. Stasiun baru ini ditempatkan di Jl Panglima Sudirman dan akan terkoneksi dengan Stasiun Kota Baru yang ada di Jl. Trunojoyo.
Tahap pertama pembangunan stasiun dengan berbagai fasilitas penunjangnya akan berdiri di lahan seluas 3.000 meter persegi dengan anggaran sekitar Rp54 milyar. Untuk tahap kedua, juga akan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 3.000 meter persegi dan anggarannya akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas lainnya.
Corporate Deputy Director of Existing Business Development PT KAI, Rochsjid Budiantoro usai peletakan batu pertama pada seremoni Groundbreaking Pengembangan Stasiun Kereta Api Malang Tahap I, Selasa (24/09/2019) mengatakan jika pembangunan stasiun ini mengusung tema kearifan lokal.
“Model bangunan dua lantai ini akan berbentuk seperti gunung yang menghubungan Kabupaten Malang dan Kota Batu, serta akan menyerupai putri tidur,” ujarnya.
Dengan penambahan fasilitas baru ini, terang Rochsjid, ditargetkan akan terus meningkatkan pengguna moda transportasi kereta api secara signifikan. Di tahun 2018, pengguna jasa kereta api dari kota (Malang) ini mencapai 1.787.286 penumpang dan hingga Agustus 2019 tercatat 533.409 penumpang. “Capaian itu ditopang oleh para wisatawan dan Kota Malang sebagai Kota Pendidikan,” imbuhnya.
Saat ini, dikatakan Rochsjid dari Stasiun Malang ada 21 perjalanan kereta api dan 11 diantaranya perjalann jarak jauh menuju sejumlah kota besar. “Untuk lebih meningkatkan layanan, jumlah kunjungan wisata dan mendongkrak ekonomi masyarakat. Ke depan PT KAI berencana akan menambah sejumlah jalur lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang turut hadir dan meletakkan batu pertama mengatakan jika pembangunan stasiun baru ini menjawab salah satu keresahan masyarakat mengenai kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi di depan Stasiun Kota Baru.
“Dengan adanya stasiun baru ini nantinya, maka akan mengurai kemacetan, dan karena Jl Panglima Sudirman merupakan jalan nasional, maka akan dilakukan penataan jalur ulang,” sambungnya.
Selain itu pembangunan stasiun baru ini juga akan semakin mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang, serta lebih menguatkan lagi label kota ini sebagai Kota Heritage. “Seperti dari daerah kayu tangan atau Jl. Basuki Rachmad nantinya akan bersambung ke alun-alun tugu dan ke stasiun,” pungkasnya. (say/yon)