Klojen (malangkota.go.id) – Meski dalam beberapa pekan terakhir kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat, namun hal tersebut dibarengi dengan tingginya angka kesembuhan pasien. Dalam sehari tercatat 555 orang terkonversi negatif atau dinyatakan sembuh dan kenaikan angka kesembuhan ini terjadi dalam 10 hari berturut-turut. Angka kesembuhan itu sudah melebihi dari angka terkonfirmasi positif yang dirawat yaitu 7.816 orang atau setara dengan 43,34 persen.
Capaian tersebut juga telah melampaui hasil di skala nasional. Kini ada sekitar 8.868 orang telah dinyatakan sembuh atau sekitar 49,17 persen dan angka kesembuhan di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur sudah mulai mencapai diatas 50 persen. Seperti di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 97,7 persen dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini percepatan penanganan Covid-19 sedang digenjot untuk wilayah Surabaya Raya dan Malang Raya dengan berbagai upaya konkret. Seperti ditambahnya rumah sakit rujukan dari yang sebelumnya berjumlah 99 kini sudah ada 127 rumah sakit rujukan dan nantinya akan terus ditambah.
Beberapa hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai memimpin rakor upaya penanganan Covid-19 di Malang Raya yang di gelar di Aula Kantor Bakorwil 3 Malang, Sabtu (18/07/2020). Tiga kepala daerah di Malang Raya, yaitu Bupati Malang, Wali Kota Malang dan Wali Kota Batu diimbau untuk memaksimalkan semua sarana prasarana dalam upaya menekan kasus Covid-19.
Meski sejumlah sektor ekonomi mulai dibuka, namun penerapan protokol kesehatan harus lebih displin lagi. Ibarat kendaraan, seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo, Khofifah mengatakan harus ada keseimbangan antara gas dan rem. Kapan harus menginjak rem dan kapan menarik gas harus tepat waktunya. “Keseimbangan yang dimaksud yaitu antara pelayanan kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi harus stabil dan berjalang beriringan di tengah pandemi ini,” jelasnya.
Perempuang berhijab itu mencontohkan, seperti halnya warga boleh datang ke tempat wisata, namun harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan pengelola usaha harus menyiapkan sarana prasarana pendukungnya. “Penanganan wabah Covid-19 ini harus dengan kebersamaan dan dengan kedisiplinan. Selama vaksin virus ini belum ditemukan, maka disiplin merupakan vaksin yang ampuh dan setiap warga masyarakat harus sadar serta melakukannya,” tegas Khofifah.
“Karena, seperti apapun upaya atau aturan yang dibuat pemerintah, jika warga masyarakat tidak mau berdisiplin maka tidak akan membuahkan hasil yang optimal dan bahkan akan sia-sia belaka. Maka dari itu, semua elemen masyarakat harus terus bergerak dan melakukan berbagai upaya kkonkrit dalam menekan kasus Covid-19 ini,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengaku telah melakukan upaya maksimal guna mendukung program pemerintah. “Hampir setiap hari kami menggelar operasi gabungan, membubarkan kerumunan massa, melakukan tes cepat, tes swab hingga menyiapkan tempat karantina. Yang tak kalah penting, kampung tangguh terus kita kuatkan, dan berbagai imbauan serta ajakan kepada masyarakat sudah dilakukan,” bebernya. (say/yon)