Kepala Diskopindag Kota Malang, Drs. Wahyu Setianto, MM usai menutup pameran, Jumat malam (13/11/2020) mengatakan bahwa pihaknya sengaja membatasi peserta karena masih dalam pandemi Covid-19. Pameran UMKM yang ketiga selama dua bulan terakhir ini melibatkan kalangan perbankan dan komunitas yang juga membantu pemasaran produk UMKM via daring.
Sedangkan kalangan perbankan, imbuh Wahyu, seperti Bank Jatim dan Bank Indonesia memberikan pembekalan dan menguatkan sistem pembayaran nontunai. Berbagai upaya ini untuk mendongkrak dan memulihkan ekonomi pelaku UMKM serta pertumbuhan ekonomi Kota Malang hingga empat persen di akhir tahun ini seperti yang ditargetkan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beberapa waktu lalu.
“Kalau berdasarkan data statistik, Kota Malang pertumbuhan ekonominya dalam beberapa bulan ini cukup bagus. Artinya kalau kita bandingkan dengan beberapa daerah lain, ekonomi Kota Malang masih bertumbuh signifikan. Memang banyak hal yang memang Pemerintah Kota Malang lakukan dalam upaya berusaha untuk melakukan peningkatan ekonomi dan salah satunya seperti pameran UMKM ini,” imbuh Wahyu.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika pelaku UMKM ini nantinya akan dibina dan dipantau secara khusus guna memastikan produktivitasnya setelah mengikuti sejumlah pelatihan dalam gelaran pameran kali ini. “Tentu kami tidak akan membiarkan begitu saja setelah mendapat pelatihan, sehingga para pelaku UMKM ke depan lebih berdaya saing untuk memasuki pasar global,” tegasnya.
Salah satu peserta pelaku UMKM, Rukhil Khutoba yang juga peserta pameran ini mengaku merasa terbantu dan penjualannya meningkat drastis ketika mengikuti even seperti ini. Selain itu perempuan paruh baya itu juga mengaku banyak mendapat pengetahuan baru dan dapat melebarkan jaringan usahanya baik dari teman sesama pelaku UMKM maupun dari konsumen selama mengikuti pameran. (say/yon)