Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang memberi ruang seluas-luasnya kepada kalangan pemuda untuk lebih berperan aktif dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi, terutama ekonomi kreatif yang berbasis teknologi informasi. Selain itu para pemuda, lebih khusus yang tergabung dalam 53 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dapat memberi daya ungkit bagi kalangan pelaku UMKM agar bisa naik kelas.
Pasalnya, potensi dan kemampuan kaum muda di Kota Malang mencapai sekitar 50,63 persen. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menggerakkan semua sektor, terutama dalam menumbuhkembangkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Hal inilah yang ditekankan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Pemuda di Hotel Atria, Selasa (16/02/2021).
Pria berkacamata itu mengatakan potensi dan kemampuan kaum muda di Kota Malang ini mencapai 50,63 persen. Sehingga pihaknya memberi ruang yang luas untuk keterlibatan pemuda dalam pemantapan dan memberi daya ungkit yang lebih besar lagi bagi sektor ekonomi.
Lebih khusus lagi di industri kreatif yang berbasis digital atau teknologi informasi serta sosial ekonomi masyarakat. Dicontohkan Sutiaji, seperti halnya kaum muda sebisa mungkin melahirkan konten-konten positif dengan memanfaatkan media sosial. “Channel YouTube dan TikTok misalnya yang mempunyai prospek besar di masa mendatang untuk mendulang rupiah,” imbuhnya.
Di sisi lain, kata dia, pemuda juga harus berperan aktif dalam memberdayakan dan meningkatkan sektor ekonomi mikro. Konkritnya, kaum muda memberi pendampingan bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sehingga bisa naik kelas dan dapat menembus pasar global.
Dengan melibatkan kalangan pemuda ini, maka akan timbul optimisme tinggi dari berbagai pihak dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi meski di tengah pandemi. Hal ini diamini oleh Wakil Ketua DPD KNPI Kota Malang, Irawan Sukma, dan berharap agar Pemkot Malang melalui dinas terkait hendaknya lebih proaktif lagi. Sehingga apa yang menjadi target dapat terealisasi dengan maksimal. (say/ram)
