Malang, (malangkota.go.id) – Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko kembali mengajak elemen masyarakat mencintai lingkungan dengan menanam pohon pule, Rabu (17/02/2021). Kali ini dia menyerahkan 50 bibit pohon pule untuk SMK Negeri 7 Malang dan ditanam pertama kalinya di sekolah tersebut sehingga menjadi urutan 2.793 pohon yang telah ditanam. Tujuannya untuk mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Malang.
Bung Edi, sapaan Wakil Wali Kota Malang itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama membentuk kesadaran cintai lingkungan. Gerakan menanam pohon, juga kerja bakti, bersih-bersih lingkungan terus diupayakan untuk membentuk kesadaran ini. “Kegiatan penanaman pohon ini merupakan sebuah proses pembelajaran bagi kita semua. Pemerintah ingin membangun karakter, salah satunya mencintai lingkungan, mencintai alam semesta, karena dari sinilah kita hidup dan berkarya,” ujar Bung Edi.
Pada kesempatan ini, Bung Edi juga meresmikan Sistem Pengolahan Limbah Domestik yang ada di SMK Negeri 7 Malang. Ada lima bak dalam sistem pengolahan limbah ini, sehingga hasil pengolahan limbah sudah bersih dan tidak mencemari lingkungan. Ia juga mengapresiasi lingkungan SMK Negeri 7 Malang yang asri dan bersih. Selain itu, sekolah tersebut telah membuat berbagai karya bermanfaat dan mendukung untuk terwujudnya sekolah adiwiyata.
“Kami mendukung pihak sekolah untuk menyalurkan kreativitas dan inovasi para siswa dengan memproduksi berbagai macam produk, seperti hand sanitizer berbahan dasar lidah buaya, robot dari limbah komputer bekas, dan berbagai macam produk lainnya,” ucapnya dengan bangga.
SMK Negeri 7 Malang mulai menjadi sekolah adiwiyata sejak Juli 2019. Gerakan penanaman pohon pule ini disambut baik oleh pihak sekolah karena akan mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, bersih, dan indah. Sekolah yang terletak di Jalan Satsui Tubun Gang IV ini juga telah membangun tempat pengelolaan limbah air, sumur resapan, biopori, pembudidayaan jamur, ikan, dan lebah madu.
“Pengurangan sampah plastik juga gencar sekali dilakukan di sekolah ini, salah satunya adalah dengan kewajiban membawa tumbler. Sehingga tidak ada sampah plastik dari botol dan gelas minuman. Ada tim yang akan memeriksa ketika akan masuk apakah siswa membawa tumbler, kemudian juga ada pengecekan di setiap kelas,” ungkap Ketua Tim Adiwiyata SMK Negeri 7 Malang, Siti Hanik Zubaidah, S. Pd., M. Pd. (ari/ram)
