Malang, (malangkota.go.id) – Saat digelar evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap kedua secara virtual di Ngalam Command Center (NCC) Kota Malang, Jumat (19/03/2021) antara Forkopimda Jawa Timur dengan kabupaten/kota, Kota Malang dianggap berhasil melaksanakan program tersebut dalam upaya menekan kasus Covid-19.
Kasus Covid-19 seperti angka kematian yang menurun dan angka kesembuhan meningkat merupakan salah satu tolok ukur dari evaluasi tersebut. Sehingga saat kabupaten/kota lain harus menyampaikan capaian dan hasil evaluasinya kepada Forkopimda Jawa Timur. Dalam hal ini, Kota Malang tidak memaparkan dan hanya mengikuti gelaran tersebut.
Pernyataan itu yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji usai mengikuti acara dimaksud. Menurutnya, meski sudah dianggap baik namun berbagai upaya tetap dilakukan guna terus menekan kasus Covid-19
Untuk diketahui berdasarkan data Satgas Covid-19 per tanggal 18 Maret 2021, angka kesembuhan pada PPKM Mikro pertama di Kota Malang sebesar 89,30 persen, pada PPKM Mikro tahap kedua meningkat menjadi 89,90 persen. Sedangkan untuk kasus meninggal dunia pada PPKM pertama 23 orang dan pada PPKM kedua menurun menjadi 15 orang. Dari 4273 RT, yang masuk zona hijau sebanyak 4156, zona kuning 117, zona kuning dan merah tidak ada atau nol.
Meski data kasus Covid-19 di Kota Malang dianggap baik, terang Sutiaji, pihaknya akan tetap dan terus mengintensifkan upaya untuk menekan berbagai kasus Covid-19 bersama Forkopimda serta elemen terkait. Seperti dengan mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, dan imbauan melalui berbagai media atau sarana akan digencarkan lagi. “Dengan demikian, maka ekonomi masyarakat akan terus bergeliat,” jelasnya.
Kegiatan masyarakat pun, kata pria berkacamata itu, secara perlahan akan mulai diberi izin, seperti halnya konser musik, dengan catatan tidak melanggar protokol kesehatan agar tidak memicu masalah baru nantinya. Namun hingga saat ini masih belum ada pihak-pihak yang mengajukan.
“Demikian juga dengan sekolah tatap muka yang akan segera dilakukan simulasi, agar dunia pendidikan terus bergerak dan banyak kalangan, khususnya para wali murid sudah banyak yang meminta agar segera dilaksanakan,” tutupnya. (say/ram)