Malang, (malangkota.go.id) – Di tengah hiruk pikuknya aktivitas di kawasan Kudusan, Kota Malang. Ada sebuah kedai yang khusus menjual menu soto. Ya, itu adalah sebuah kedai berwarna biru dengan tulisan terpampang “Soto Ayam Soto Daging Kabupaten” di kaca sebelah kiri.
Soto disajikan dengan kepulan asap tipis dan langsung tercium aroma gurih nan lezat. Kuah soto daging yang begitu khas disajikan dengan perasan jeruk limau, potongan daging sapi atau ayam, telur rebus, kubis, seledri, dan soun. Taburan bubuk koya menambah nikmat kuliner Soto Kabupaten ini. Di setiap meja juga sudah tersedia sambal dan kecap manis, jika pelanggan ingin menambah cita rasa pedas atau manis dalam soto yang yang akan dinikmatinya.
Mulai ada sejak tahun tahun 1960-an, kuliner soto ini telah dikenal masyarakat Malang. Awalnya, Sarnam dan istrinya, pemilik pertama soto ini berjualan di depan Hotel Santoso, di seberang kantor Kabupaten Malang. Maka tak heran jika masyarakat mengenalnya dengan nama Soto Kabupaten.
Dengan bermodal sebuah pikulan, ia berjualan soto daging dan soto ayam kampung. Tahun 1976, Soto Kabupaten ini pindah ke sebuah kedai di Kudusan atau Jalan Zainul Arifin, Sukoharjo, Kecamatan Klojen. Sejak tahun 2003, usaha kuliner ini diteruskan oleh anak bungsu Sarnam, yaitu Wahyu.
“Kami buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Biasanya, setiap hari kurang lebih 100 porsi terjual. Namun selama pandemi ini seperti yang lain kami juga ada penurunan penjualan, pernah sampai hanya 25 porsi sehari. Tetapi kami tetap bertahan untuk tetap buka, karena meneruskan amanah orang tua,” ujarnya.
Suasana warung zaman dulu tetap dipertahankan. Bahkan pikulan yang dulu dipakai berjualan tetap dipertahankan. Untuk semangkuk soto ayam kampung ataupun soto daging Anda hanya perlu merogoh kocek mulai Rp14.000. (ari/ram)