Malang, (malangkota.go.id) – Salah satu program prioritas Kota Malang pada tahun ini, terus menekan angka stunting atau masalah gizi kronis akibat berkurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak. Stunting ini juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat sehingga lebih rendah apabila dibanding anak-anak seusianya.
Masalah stunting, disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada Rabu (12/1/2022) berkaitan erat dengan ekonomi atau lebih tepatnya angka kemiskinan. Sehingga pihaknya memberi perhatian khusus terkait penanganan stunting. Permasalahan ini, terang dia, tidak hanya menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat tapi juga pemerintah juga harus berperan aktif.
“Untuk terus menekan angka stunting ini, perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkot Malang akan kami sinergikan lebih intensif lagi. Seperti Dinas Sosial P3AP2KB, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Dinas Kesehatan. Sehingga nantinya kebutuhan gizi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat lebih baik lagi kedepannya,” tegas orang nomor satu di Pemkot Malang itu.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan, jika dibanding tahun 2021 lalu, angka stunting mengalami penurunan 9,1 persen atau saat ini ada sekitar 1.600 balita yang diindikasi tergolong stunting. ” Angka stunting di Kota Malang berada di angka 14 persen pada tahun lalu dan kami melakukan upaya penurunan dengan berbagai intervensi,” imbuhnya.
Ditambahkan mantan Direktur RSUD Kota Malang itu, bahwa banyak hal yang menjadi pemicu stunting ini. Seperti halnya rumah yang kurang sehat atau sanitasinya kurang memadai, pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya, tingkat ekonomi masyarakat dan kurang pahamnya masyarakat akan makanan sehat serta bergizi.
“Ke depan, kami akan berjalan beriringan dengan perangkat daerah terkait guna terus menekan angka stunting ini. Bagi warga masyarakat yang mempunyai balita, hendaknya dibawa ke posyandu secara teratur agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Selain itu, jika balita sakit hendaknya segera dibawa ke bidan atau puskesmas terdekat, agar segera mendapat pertolongan,” pungkas dr. Husnul. (say/ram)