Malang, (malangkota.go.id) – Untuk menjaga daya beli, tingkat konsumsi serta membantu masyarakat di tengah langkanya minyak goreng di pasaran, untuk kesekian kalinya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar bazar. Kali ini bazar digelar di halaman UPT Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur yang ada di lingkungan Kantor Samsat Jalan Sudanco Supriyadi, Kota Malang, Sabtu (5/2/2022).
Disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, minyak goreng dijual Rp12.500,00 per liter dan warga yang membeli menggunakan kupon dan KTP masing-masing membeli 2 liter. Dalam momen ini, perempuan berhijab itu juga menyerahkan bantuan bagi 50 pelaku usaha ultra mikro (UMi), seperti penjual gorengan, nasi pecel, dan sayuran yang menerima bantuan zakat produktif untuk modal usaha.
Dalam program ini setiap pelaku UMi menerima bantuan sembako dan modal usaha masing-masing Rp500 ribu. Dari upaya ini, eks Menteri Sosial itu berharap dapat membantu warga, terutama pelaku usaha yang terdampak saat minyak goreng langka di pasaran yang dipicu melambungnya harga sejak Januari lalu. Meski demikian, Khofifah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi borong atau terjadi panic buying karena pemerintah akan terus mencari jalan keluarnya.
“Kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur setiap bulan 59 ribu ton dan besaran produksinya 62 ribu ton. Jika melihat dari kondisi tersebut, seharusnya tidak ada kelangkaan dan pasokannya lancar. Sejauh ini dari hasil pemantauan dan yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama adalah tersendatnya di level beberapa titik rantai pasar. Kami mengajak para bupati/wali kota untuk turut memecahkan persoalan ini,” imbuh Khofifah.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT mengatakan siap dan akan membantu sepenuhnya apa yang menjadi program Pemerintah Provinasi Jawa Timur itu. “Kami tak memungkiri jika di Kota Malang juga masih terjadi kelangkaan minyak goreng,” bebernya.
Begitu juga dengan program bantuan berupa zakat produktif, disampaikan Sekda Erik, akan sangat membantu pelaku UMi. Sehingga akan membangkitkan lagi usaha yang selama ini sempat tersendat. “Saya kira penyaluran bantuan ini sudah tepat sasaran dan tepat waktu, serta memang kalangan tersebut yang layak mendapat bantuan,” tegasnya. (say/ram)