Malang, MC – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengadakan audiensi dinas dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang dan Bagian Perekonomian, Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (PISDA) di Balai Kota Malang, Kamis (10/3/2022).
Wali Kota Sutiaji menyampaikan, bahwa semua pihak terkait harus memiliki kesepahaman akan rencana ini. Rencana bisnis aneka usaha ini perlu disepakati dulu, baru dibahas rencana selanjutnya. Harapannya dengan adanya ini, nanti tidak profit oriented saja. Namun juga menjadi katalisator bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Saya ingin ke depan UMKM bisa diberdayakan lebih. Melalui proses kurasi, berapa yang sudah mandiri, mana yg perlu dibina. Kita bantu cari pasar,” tutur Sutiaji.
Sutiaji menyampaikan, pihaknya sangat mendukung. Pemilik kursi tertinggi di Pemkot Malang ini juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergi. Sutiaji juga memberikan masukan agar memilih waktu yang tepat untuk pelaksanaan program ini.
“Nanti lebih lanjut bisa dibicarakan bagaimana prosesnya, harga pangan sudah tidak terkontrol terlebih menjelang Ramadan dan Lebaran. Jangan sampai ada pemain-pemain. Semoga sasaran jelas dan tepat. Ojo nguyahi segoro,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sutiaji berharap Bagian PISDA nantinya juga dapat bekerja sama dengan Bulog atau sektor perbankan untuk merealisasikan program pangan murah ini.
Kepala Bagian PISDA Kota Malang Ir. Yayuk Hermiati, MH menyampaikan usulan terkait rencana program pangan bersubsidi. Program ini menyasar masyarakat Kota Malang yang kurang mampu. Tujuan program ini membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga murah.
“Sehingga mereka bisa kurang beruntung bisa memenuhi gizinya dan mendukung ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi bahan pangan,” ujar Yayuk.
Sementara itu, Dirut Perumda Tunas Kota Malang Dodot Tri Widodo menyampaikan, paparan terkait usulan dan rencana pemanfaatan aset Pemkot Malang untuk warehouse/cold storage.
“Gudang memiliki peranan penting dalam rantai pemasok dan distribusi barang, terutama untuk logistik penyimpanannya. Bisnis pergudangan ini juga sekarang sangat dibutuhkan dan memiliki potensi yang bagus,” tutur Dodot.
Dodot merinci beberapa keuntungan dari bisnis pergudangan ini, yakni profit untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kestabilan pasokan, terjadinya kestabilan harga di tingkat hulu dan hilir. Pergudangan ini juga dapat memfasilitasi UMKM akan kebutuhan penyimpanan.
Dengan demikian, kata dia, tentu akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi. Adanya kawasan pergudangan di Kota Malang juga akan memperlancar distribusi barang. Ada tiga kawasan yang diusulkan, yakni Blimbing, Arjowinangun, dan Bumiayu.
Turut hadir pada acara ini, perwakilan dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Inspektorat, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan). (ari/ram)