Malang, (malangkota.go.id) – Kota Malang memiliki segudang kuliner yang sayang jika tidak dicoba. Mulai dari makanan berat, beraneka minuman, hingga cemilan yang menggugah selera.
Salah satu kudapan ringan yang banyak digemari masyarakat adalah martabak telur dan terang bulan. Tahukah Anda, tak jauh dari Balai Kota Malang ada sebuah kedai martabak dan terang bulan yang legendaris. Namanya Martabak dan Terang Bulan M*A.
Sudah ada lebih dari setengah abad, ternyata awalnya hanya menjual terang bulan di daerah Kayutangan. “Yang jual dulu bapak, Pak Muhamad Alip. Nama “M*A ini diambil dari nama bapak. Awalnya jualan terang bulan saja di depan Apotek Matahari dekat Hotel Richie mulai tahun 1967. Lalu tahun 1971 mulai jual martabak juga,” ujar Yufron Setiawan, pengelola Martabak M*A saat ini ketika ditemui di kedainya, Jumat (24/6/2022).
Berawal dari jualan di gerobak, Alip telah dua kali pindah lokasi. Dimulai dari Kayutangan, lalu pindah ke Jalan Mojopahit, dan akhirnya menetap di sebuah kios di Jalan Tumapel 10-11, di kawasan Pasar Burung Splendid Kota Malang.
Hingga kini, Yufron mengaku tetap mengikuti resep yang telah diwariskan kepadanya. Sehingga, dijamin cita rasanya tetap sama. Beberapa peralatan masaknya pun masih jadul dan dipertahankan hingga sekarang.
Ada yang unik dalam pembuatan terang bulan di tempat ini. Tentunya berbeda dengan yang biasa kita temui di penjual terang bulan lainnya. Adonan martabak diletakkan di sebuah wadah yang biasa kita gunakan untuk nampan. Setelah itu, nampan ini juga tidak langsung diletakkan di atas kompor. Sehingga sang penjual pun harus memegangi gagangnya hingga adonan dirasa sudah matang. Adonan juga dibuat tidak terlalu tebal, namun rasanya sungguh lezat.
Tak seperti kebanyakan terang bulan lain yang kini banyak varian topingnya. Terang bulan ini hanya memiliki toping selai nanas, kacang, coklat, dan keju, serta susu kental manis saja. Ini membuat terang bulan M*A semakin terasa jadulnya.
Ada satu lagi yang membedakan martabak ini dengan lainnya, yaitu dari bungkus atau kemasannya. Yufron menggunakan daun pisang dan lalu dilapisi dengan kertas coklat yang biasa digunakan untuk sampul buku. Tentu penggunaan daun pisang sebagai pembungkus akan menambah aroma martabak lebih nikmat.
Rasanya yang enak dan cara pembuatannya yang unik inilah yang membuat Martabak dan Terang Bulan M*A punya banyak pelanggan. “Kalau berapa porsi per hari, gak ngitung ya. Tapi kalau dari jumlah telur, sehari kira-kira habis 8 kg. Kalau Sabtu Minggu bisa 10 kg,” tuturnya.
Seporsi martabak dibanderol mulai dari harga Rp12.000,00 hingga Rp30.000,00. Sedangkan untuk harga terang bulannya dipatok mulai Rp3.000,00 sampai Rp7.000,00 saja. Cukup ramah di kantong kan? Yuk segera dicoba. Kedai ini buka setiap hari, kecuali Kamis mulai pukul 16.00-23.00 WIB. (ari/ram)